Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menggelar LPDP Festival 2023. Kegiatan ini akan menjadi media komunikasi untuk memperluas publikasi hasil kerja Pemerintah Republik Indonesia dalam memajukan pendidikan, riset dan kebudayaan.
LPDP Festival digelar selama tiga hari pada 1-3 Agustus 2023 bertempat di Aula The Kasablanka Hall, Mall Kota Kasablanka. Hingga hari ini, sudah ada hampir 10.000 peserta yang mendaftar untuk mengikuti acara ini, dengan pembagian kapasitas peserta 3000 orang /hari.
LPDP Festival 2023 merupakan acara luring tahunan pertama sejak pandemi Covid-19. Pembukaan acara LPDP Festival akan dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2023 dan dihadiri oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati.
Adapun, LPDP Festival 2023 terdiri dari beragam kegiatan, antara lain Kompetisi Bisnis, Pameran Pendidikan (Edufair), Bursa Kerja (Jobfair), Pameran dan Seminar Riset, Pagelaran Budaya, Seminar/Talkshow serta Puncak Acara (Homecoming Alumni).
Acara LPDP Festival tidak berbayar alias gratis dan terbuka untuk publik pada tanggal 1 hingga 2 Agustus. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti acara ini harus mendaftar di situs resmi acara yaitu lpdpfest.kemenkeu.go.id atau mengunjungi instagram @lpdpfestival untuk mendapatkan informasi lengkap.
Selama 11 tahun berdiri, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) telah berkontribusi membangun sumber daya manusia (SDM) bangsa melalui berbagai pencapaian.
Hingga hari ini, Dana Abadi di Bidang Pendidikan yang dikelola LPDP telah mencapai Rp 134,11 triliun dengan rincian Dana Abadi Pendidikan Rp 106,1 triliun, Dana Abadi Penelitian Rp 12,99 triliun, Dana Abadi Perguruan Tinggi Rp 10 Triliun, dan Dana Abadi Kebudayaan Rp 5 triliun.
Melalui pengelolaan dan tersebut, LPDP telah memberangkatkan 40.174 Penerima Beasiswa ke berbagai perguruan tinggi terbaik di berbagai penjuru dunia, 19.239 orang di antaranya telah menuntaskan studi dan berkarier di berbagai bidang menggerakkan pembangunan Indonesia.
Pada akhir 2021 lalu, LPDP diamanahi untuk melakukan pengelolaan dana abadi selain DPPN yaitu Dana Abadi Penelitian, Dana Abadi Kebudayaan dan Dana Abadi Perguruan Tinggi dengan diterbitkannya Perpres Nomor 111 Tahun 2021 tentang Dana Abadi di Bidang Pendidikan.
Dengan regulasi dimaksud, program-program pemanfaatan dana abadi di bidang pendidikan dilakukan oleh LPDP bekerja sama dengan (1) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, (2) Kementerian Agama, dan (3) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Adapun, dalam program pendanaan penelitian RISPRO, LPDP juga telah mendanai 2.426 proyek dengan total pendanaan mencapai Rp 1,8 T, 828 proyek di antaranya telah dinyatakan selesai dengan output dan outcome yang beragam.
Output dan juga outcome itu mencakup publikasi, produk, teknologi, peraturan/kebijakan, hak kekayaan intelektual, penghargaan, dan sebagainya.
Salah satu keterlibatan LPDP dalam pendanaan riset adalah mendanai kendaraan listrik pada tahun 2021 yaitu Fin Komodo Elektrik, ITS.
Selain itu, pendanaan riset dengan skema Rispro menghasilkan Patriot-Net yaitu jaringan teknologi yang digunakan untuk mengantisipasi kejadian alam/disaster, meliputi gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan banjir dengan menggunakan internet-of-things (IoT).
Dengan teknologi berbasis mobile apps dan sistem monitoring yang terintegrasi dapat memberikan upaya pencegahan lebih dini sehingga mampu meminimalisir dampak dari kejadian alam.
Sistem yang digunakan yaitu sistem jaringan monitoring dan sistem jaringan pemulihan. Patriot-Net sudah tersedia di Google Play dan App Store sehingga seluruh masyarakat Indonesia sudah dapat menggunakan teknologi tersebut.
Di sisi lain, LPDP juga memiliki kontribusi dalam proses pembuatan vaksin AstraZeneca saat masa pandemi Covid-19 kemarin.
Mahasiswa asal Indonesia Indra Rudiansyah masuk dalam bagian tim pengembang vaksin yang dinakhodai oleh Profesor Sarah Gilbert tersebut. Indra yang mendapat beasiswa dari LPDP, mengaku keterlibatannya dalam uji klinis ini adalah menguji antibody response dari para volunteer yang sudah divaksinasi.