Airlangga: Tak Mungkin Golkar Dukung Anies pada Pilpres 2024

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) berjalan bersama Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani (kanan) usai melakukan pertemuan di kediaman Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (27/7/2023).
2/8/2023, 18.03 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan partainya tidak akan mendukung Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Hal tersebut menanggapi kemungkinan partai beringin merapat ke Anies.

"Benar, enggak mungkin Golkar ke Anies," kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Rabu (2/8).

Di sisi lain, Airlangga menepis isu bahwa keputusan politik Golkar terlalu bergantung dengan penguasa. Menurutnya, Golkar sebagai organisasi dan partai politik memiliki langkah sendiri.

Ia juga mengatakan proses penentuan keputusan Golkar saat ini telah masuk tahapan akhir. "Sekarang sudah masuk chapter terakhir. Terima kasih," ujarnya.

Sebelumnya, Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla menilai Golkar hanya mungkin mendukung dua bakal calon lainnya. Dua calon yang dimaksud adalah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Oleh karena itu, Kalla menduga Golkar akan mengirimkan Airlangga sebagai pendamping kedua bakal calon tersebut. Walau demikian, Kalla mengaku tidak terlibat dan tidak mengetahui negosiasi Golkar dengan parpol lainnya.

Sedangkan mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengkritik langkah politik yang dilakukan Airlangga menjelang pemilihan presiden 2024 mendatang. Pernyataan itu disampaikan Idrus menanggapi dua manuver yang ditunjukkan Golkar dalam beberapa waktu terakhir.

"Saya ingin mengatakan bahwa langkah-langkah politik yang dilakukan DPP hari ini yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto itu cenderung sebagai akrobatik politik," kata Idrus di Kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (2/8).

Salah satu hal yang disebutnya akrobat adalah pertemuan dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani beberapa waktu lalu. Idrus menilai langkah Airlangga terkesan tidak tegas dan menimbulkan keraguan di barisan kader partai.  

“Kalau ingin garis lurus mestinya kan apa yang dibicarakan bersama dengan Puan itu dimatangkan di sana sebagai masukan kepada tim teknis," kat Idrus di Jakarta, Rabu (2/8).

Reporter: Andi M. Arief