Survei Indikator: Mayoritas Masyarakat Sumbar Puas Atas Kinerja Jokowi

Laily Rachev / Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo beserta jajarannya melakukan kunjungan ke Pasar Bululawang di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur pada Senin, 24 Juli 2023.
3/8/2023, 19.06 WIB

Tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo terus meningkat, termasuk di Sumatra Barat. Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan 55,4% pada survei yang dilakukan pada 26 Juni hingga 10 Juli 2023. 

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi mengatakan tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi menembus rekor terbaru di Sumatra Barat. Pasalnya, tingkat kepuasan masyarakat Ranah Minang terhadap kinerja Jokowi selalu berada di bawah 50% dalam beberapa survei terakhir.

Burhan menduga  peningkatan tingkat kepuasan tersebut disebabkan oleh masuknya Partai Gerindra ke Kabinet Indonesia Maju. Ia mengatakan basis pemilih Partai Gerindra di Sumatra Barat cukup besar dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pemerintah di Ranah Minang.

"Kalau tidak terjadi perubahan dinamika elektoral, ini kali pertama Sumatra Barat dimenangkan satu partai politik berturut-turut," kata Burhan dalam konferensi pers virtual, Kamis (3/8). 

Secara rinci, jumlah responden yang mengaku tidak puas dengan pemerintahan Jokowi adalah 38,6%, sedangkan sisanya tidak menjawab. Ia menjelaskan, proporsi masyarakat yang tidak puas dengan pemerintahan Jokowi lebih besar di Sumatra Barat dibandingkan dengan capaian nasional yang mencapai 88%.

Dalam survei yang digelar Indikator Politik Indonesia pada Desember 2021, angka ketidakpuasan terhadap kinerja Jokowi di Sumbar mencapai 70,7%. 

Survei tersebut dilakukan pada 26 Juni - 10 Juli 2023 dengan melibatkan 1.620 orang. Metode survei yang digunakan adalah wawancara tatap muka. Dengan demikian, batas kesalahan survei tersebut adalah +/- 2,7% dengan tingkat kepercayaan mencapai 95%.

Pada April 2023, Lembaga Survei Indonesia atau LSI juga menemukan tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi mencapai 82%. Adapun, penilaian negatif terhadap pemerintah mencapai 17,5%.

"Jadi tampaknya ini dalam data LSI adalah capaian tertinggi kinerja presiden, penilaian positif tertinggi kinerja presiden dari masyarakat," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam konferensi pers virtual, Rabu (3/5/2023).




Reporter: Andi M. Arief