Jokowi Undang Joe Biden ke KTT ASEAN ke-43 di Jakarta

ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra/wsj.
Presiden Joko Widodo (kiri) menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di lokasi persemaian dan penanaman pohon mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai pada hari kedua KTT G20 Indonesia di Denpasar, Bali, Rabu (16/11/2022).
8/8/2023, 12.12 WIB

Presiden Joko Widodo menyatakan akan mengundang beberapa kepala negara dunia pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN ke-43. Salah satu yang diundang adalah Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Seperti diketahui, KTT ASEAN ke-43 akan digelar pada 5-7 September 2023 di Jakarta. Jokowi berharap seluruh persiapan terkait pertemuan internasional tersebut telah rampung pada bulan depan.

"Konfirmasi kedatangan Presiden Amerika Serikat Joe Biden masih proses," kata Jokowi di Gedung Sekretariat ASEAN, Selasa (8/8).

Jokowi berencana untuk meletakkan pondasi yang kuat bagi ASEAN dalam KTT tersebut. Dengan demikian, ASEAN mampu menghadapi tantangan, tanggap terhadap dinamika, dan mampu memegang peran sentral.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan persiapan menuju KTT ASEAN ke-43 terus dilakukan. Salah satunya adalah dokumen-dokumen akhir yang akan disetujui dalam hari terakhir KTT ke-43.

Retreat Session KTT ke-42 ASEAN (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.)

Oleh karena itu, Retno telah menggelar pertemuan pejabat senior atau SOM selama seminggu penuh di Bali. Menurutnya, proses negosiasi terkait dokumen akhir KTT ASEAN ke-43 dalam koridor yang tepat.

"Saat mendekati pelaksanaan KTT ke-43 pada 5-7 September 2023, kami akan memberikan arahan ke media mengenai apa yang akan dihasilkan dari KTT tersebut," kata Retno.

KTT ke-43 ASEAN bulan depan juga akan membahas kerja sama lebih luas di negara yang berada di luar kawasan. Acara akan diikuti perwakilan Amerika Serikat, Australia, Cina, India, Jepang, Korea Selatan, Kanada, Rusia, hingga Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Beberapa tema yang dibahas adalah terkait Laut Cina Selatan, Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone, maritim, hingga Myanmar. "Akan ada beberapa side event lainnya," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong di Jakarta, Jumat (4/8) dikutip dari Antara.

Reporter: Andi M. Arief