Cegah Kelaparan Terulang, Pemerintah Bangun Gudang Logistik di Papua

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.
Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) memberikan keterangan pers usai mengikuti rapat koordinasi kesiapan jelang Idul Fitri 1444 H di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (6/4/2023).
8/8/2023, 13.51 WIB

Pemerintah berencana memasok bantuan ke dua distrik di Kabupaten Puncak hingga Oktober 2023. Hal tersebut diperlukan untuk menanggulangi masalah kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berencana membangun gudang logistik di lembah Distrik Agandugume untuk mempersingkat transportasi. Pasalnya, sejauh ini pengiriman bantuan dilakukan dari Timika menggunakan pesawat perintis.

"Tadi sudah mendapatkan persetujuan dari Bapak Presiden. Gudang tersebut untuk mencakup pengiriman bantuan di tiga distrik sekitar lembah tersebut," kata Muhadjir di Istana Kepresidenan, Selasa (8/8).

Muhadjir mengatakan gudang logistik tersebut akan mempercepat pengiriman bantuan. Ia menceritakan pengiriman bantuan ke Kabupaten Puncak kerap tertunda lantaran cuaca yang sangat fluktuatif di Tanah Papua.

Muhadjir berencana mengadakan rapat tingkat menteri hingga rapat terbatas terkait pembangunan gudang logistik tersebut. Menurutnya, ada beberapa unsur lain yang perlu menjadi perhatian sepeeti keamanan, pertanian, dan kependudukan.

Bantuan tersebut akan rutin diberikan setiap tahunnya pada masa cuaca ekstrem. Muhadjir mencatat cuaca ekstrem di Kabupaten Puncak merupakan fenomena tahunan pada Mei-Agustus.

Cuaca ekstrem yang dimaksud adalanya munculnya embun beku disertai kabut es. Cuaca ekstrem tersebut diperburuk dengan musim kemarau berkepanjangan sejak Juni 2023. Alhasil, tiga distrik di Kabupaten Puncak mengalami gagal panen dan berujung kelaparan.

Muhadjir mencatat sebanyak tiga orang dari Distrik Lambewi dan tiga orang dari Distrik Agandugume telah meninggal akibat fenomena tersebut. Keenam orang tersebut meninggal akibat diare dan dehidrasi.

"Iklim seperti itu menumbuhkan bakteri yang menyerang umbi-umbian hingga busuk yang menjadi makanan pokok mereka," katanya.

Selain itu, Muhadjir berencana menginstruksikan Institut Pertanian Bogor untuk mencari varietas umbi yang tahan dengan cuaca di Kabupaten Puncak. Untuk jangka pendek, pemerintah memberikan bantuan langsung ke ketiga distrik di Kabupaten Puncak, seperti makanan siap saji, beras, sembako, selimut, tenda gulung, hingga tenda pengungsi.


Reporter: Andi M. Arief