Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyatakan menunggu persetujuan koalisi partai politik untuk menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto. Dia menyatakan rencananya sebagai calon wakil presiden bisa kandas bila koalisi tak memberikan lampu hijau.
Erick mengibaratkan koalisi partai politik pengusung Prabowo sebagai orang tua. Sehingga untuk menjalin hubungan berpasangan, perlu ada restu. "Saya sudah bilang waktu itu kalau kita jauh cinta sama seseorang kan musti izin orang tua," kata Erick di Gedung DPR/MPR, Rabu (18/6).
Erick mengatakan, dirinya tak mau mengambil langkah yang terlalu jauh. Dia membayangkan di koalisi parpol pengusung Prabowo, masing-masing memiliki kepentingan mengajukan cawapres.
"Setelah koalisinya terbentuk nanti masing-masing mengajukan nama. Nanti kami lihat, ada mekanismenya," kata dia.
Erick mengatakan bakal melangkah bila sudah terlihat restu dari koalisi. Langkah berhati-hati ini untuk menghindari rasa kecewa bila gagal terpilih sebagai cawapres.
"Kalau (ternyata) saya gak diusulkan, seperti broken heart, sudah naksir ternyata ditolak sama orang tua," kata Erick sambil tertawa.
Erick merupakan salah satu nama yang masuk dalam bursa cawapres pendamping Prabowo. Dia mengatakan, salah satu tolok ukurnya sebagai kandidat di koalisi pengusung Prabowo yakni mengikuti jejak kebijakan Presiden Joko Widodo.
"Seperti yang saya bilang, saya tegak lurus dengan Bapak Presiden," kata dia.
PAN merupakan parpol yang mendukung Erick Thohir untuk menjadi calon wakil presiden pada Pilpres 2024. Baru-baru ini, PAN secara resmi bergabung dengan koalisi pengusung Prabowo.
Partai politik yang mendukung Prabowo dalam Pilpres tahun depan kini tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau KKIR, yakni PBB, PKB, Partai Golkar, dan PAN. Golkar dan PAN baru mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo sejak Minggu kemarin (13/8).
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan belum membicarakan lebih lanjut terkait pendamping Prabowo pada Pilpres 2024.
Zulkifli tidak berkomentar lebih jauh terkait masuknya Erick dalam bursa pendamping Prabowo. "Baru kemarin kan bergabung dengan KKIR, sekarang kerja dulu," katanya.