PPP Tak Persoalkan Wacana Duet Ganjar-Anies, Koalisi Perubahan Menolak

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono memberikan pengarahan kepada kader pada pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jakarta, Jumat (16/6/2023).
Penulis: Ade Rosman
23/8/2023, 16.24 WIB

Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhamad Mardiono menyebut partainya belum pernah membahas kans menduetkan Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan pada pemilihan presiden 2024 mendatang. Bahkan menurut Mardiono PPP tidak pernah mendengar secara langsung ide yang digagas salah seorang pengurus DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu. 

"Sampai sekarang belum ada pembahasan (menduetkan Ganjar dan Anies)," kata Mardiono di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (23/8).

PPP saat ini merupakan salah satu partai pendukung Ganjar Pranowo di Pilpres. Dukungan PPP sudah disampaikan secara terbuka kepada PDIP. Salah satu kesepakatan kerja sama adalah PDIP akan membicarakan cawapres yang akan mendampingi Ganjar dengan partai pendukung. 

Menurut Mardiono meski belum diajak bicara oleh PDIP, partainya tak mempersoalkan wacana tersebut. Alasannya wacana itu baru disampaikan salah seorang petinggi PDIP dan bukan merupakan sikap partai. 

"Tapi kemudian wacana ini muncul dari pikiran-pikiran apakah itu para tokoh, para ahli, ya sah-sah saja memang kan saat ini memang sedang berada dalam tahun politik," kata Mardiono. 

Kendati demikian, Mardiono menegaskan PPP hingga saat ini masih berkomitmen mendukung Ganjar sebagai calon presiden 2024. PPP mendorong kadernya yakni Sandiaga Uno sebagai cawapres Ganjar.

"PPP tidak dalam konteks memutuskan, tapi memperjuangkan, menawarkan, yang kami tawarkan itu juga atas kriteria-kriteria, bukan karena namanya, atau bukan karena personality-nya," kata Mardiono.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah membayangkan jika Ganjar dan Anies disandingkan dalam Pilpres 2024. Hal itu ia sampaikan saat menanggapi hasil survei Litbang Kompas terkait elektabilitas tiga bakal capres.

Ia menyebut tak meremehkan Anies, meskipun dalam simulasi head to head survei itu Ganjar memenanginya. Said pun mengatakan, Ganjar dan Anies sama-sama pemimpin yang cerdas.

"Bagi kami, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan. Beliau dengan Ganjar adalah sosok calon pemimpin yang cerdas," kata Said dalam keterangannya, Senin (21/8).

Ia pun mengatakan, kedua tokoh tersebut berlatar belakang pendidikan sama yakni lulusan Universitas Gadjah Mada. Menurut Said bila Ganjar dan Anies digabung menjadi satu kekuatan akan menghasilkan hal yang lebih baik. 

“Tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan, sama-sama masih muda, cerdas, dan energik," kata Said.

Nasdem Tetap Dorong Anies Jadi Capres

Ketua DPP Partai Nasional Demokrat Taufik Basari mengatakan partainya tetap kukuh menjadikan Anies sebagai capres, bukan cawapres. Menurut Taufik Anies merupakan sosok yang kuat dan tepat diusung jadi capres. 

“Kami sangat percaya Mas Anies sangat mampu untuk memimpin bangsa ini sebagai presiden," kata Taufik di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8).

Senada, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid mengungkapkan partainya tak tertarik dengan wacana yang dibunyikan PDIP itu. Meski begitu, ia tak mempermasalahkan munculnya wacana tersebut.

"Kami menginginkan beliau (Anies) sebagai capres untuk menghadirkan perubahan untuk bisa lebih baik," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

Sedangkan Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai Anies merupakan tokoh bagi yang menginginkan perubahan. Herzaky menyebut Anies merupakan simbol perubahan yang pantas dan pas untuk mewakili masyarakat yang menginginkan perubahan dan perbaikan. 

Reporter: Ade Rosman