SBY Pamerkan Capaiannya: Ekonomi Tumbuh Tanpa Korbankan Demokrasi

Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kebuayaan yang digelar di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (24/8).  Dalam pidatonya, SBY menyinggung ekonomi maju tanpa mengorbankan demokrasi dalam pidato kebudayaan yang disampaikannya 

Ia mengatakan kondisi tersebut masih ada hingga kini. Meski demikian, ia tidak merujuk di mana kondisi tersebut terjadi. 

"Jangan sampai ada dalih politik apapun seolah-olah kita harus memilih kalau ekonomi maju harus menerima demokrasinya terseok," katanya. 

Mitos lainnya,  perihal keamanan negara yang tak berbanding lurus dengan kebebasan berpendapat. "Tidak harus begitu, karena kita pernah membuktikan semuanya bisa dihadirkan," katanya. 

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itupun menyinggung saat dirinya masih menjabat sebagai Presiden RI. Ia mengklaim, saat era kepemimpinannya ekonomi tumbuh namun tak mengorbankan demokrasi. 

"Ketika saya dapat amanah memimpin Indonesia, saya ingat, ekonomi tumbuh baik, 6%. Demokrasi tumbuh baik," katanya. 

Ia pun mengatakan, bisa berdebat dengan siapapun bahwa Indonesia mampu menghadirkan kedia hal tersebut tanpa mengeleminasi salah satunya.  "Demikian juga stabilitas keamanan dengan kebebasan, hadir dulu (ketika SBY Presiden). Tidak ada yang dikekang, tidak ada yang dikontrol," katanya.

SBY juga mengatakan saat ini era baru telah datang. Oleh sebab itu, ia berharap mitos-mitos tersebut bisa dipatahkan demi menghadirkan kesejahteraan rakyat dengan demokrasi. 

"Kita ingin satu abad kemerdekaan 2045, Indonesia menjadi strong nation," katanya.