Survei terbaru yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bersaing ketat. Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungguli nama bakal calon presiden (capres) lainnya pada kategori “top of mind”.
Menurut Djayadi, apabila responden diberikan pertanyaan “Bila pemilihan presiden diadakan sekarang ini, siapa yang akan Bapak/Ibu pilih?” maka secara spontan nama Prabowo paling banyak dipilih. Dengan metode top of mind Prabowo dipilih oleh 24,2 persen responden dan Ganjar Pranowo dipilih 22,6 persen pemilih. Sedangkan Anies Baswedan dipilih 16,4 persen responden.
“Nama-nama lain di bawah 5 persen atau malah di bawah 1 persen,” kata Djayadi dalam rilis survei yang berlangsung Rabu (30/8).
Menurut Djayadi nama lain yang termasuk dalam top of mind adalah adalah Ridwan Kamil dengan 0,9 persen, Erick Thohir 0,3 persen, dan Hary Tanoesoedibjo 0,3 persen. Djayadi pun menjelaskan bahwa Prabowo, Ganjar, dan Anies sama-sama mengalami peningkatan elektabilitas dibandingkan survei LSI pada April 2023.
“Dari segi top of mind, Prabowo meningkat, Ganjar juga meningkat, Anies juga meningkat. Cuma, kenaikan Anies lebih landai dibandingkan dengan Prabowo dan Ganjar,” ujar Djayadi.
Sebelumnya pada April 2023, Prabowo unggul dalam kategori ‘top of mind’, yakni dengan angka 18,3 persen. Disusul Ganjar 16,2 persen dan Anies 13,1 persen. Adapun survei terbaru LSI dilakukan 3–9 Agustus 2023 dengan melibatkan 1.220 responden.
Survei dilakukan dengan multistage random sampling dengan margin of error 2,9 persen. Adapun tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Ganjar - Prabowo Bersaing Ketat
Selain dalam top of mind, LSI juga mensurvei elektabilitas tiga kandidat calon presiden.Pada simulasi tiga nama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto bersaing ketat dengan dengan selisih hanya 1,7 persen.
“Ganjar unggul di 37 persen pada Agustus 2023, tapi Prabowo di angka 35,3 persen. Jadi, selisihnya hanya 1,7 persen saja,” kata Djayadi Hanan.
Selanjutnya ia menjelaskan Anies Baswedan berada posisi ketiga dalam simulasi tiga nama, dengan elektabilitas 22,2 persen. Angka ini, kata Djayadi, menurun cukup signifikan dibandingkan elektabilitas Anies pada Agustus 2022 yang ketika itu mencapai 28,2 persen.
Sementara itu, elektabilitas Ganjar dan Prabowo mengalami peningkatan dibandingkan simulasi tiga nama capres oleh LSI pada Agustus 2022. Saat itu, Ganjar memimpin dengan angka 31,7 persen dan Prabowo 30,1 persen.
Kemudian, dalam simulasi 35 nama pada survei terbaru LSI ini, bakal capres yang menduduki posisi puncak masih sama, yakni Ganjar 31,5 persen. Adapun Prabowo berada di urutan kedua dengan elektabilitas 31,2 persen, dan Anies Baswedan 19,7 persen.
“Simulasi tertutup 10 nama, masih cenderung sama kuat secara statistik: 34,4 persen itu Ganjar; 32 persen Prabowo; baru Anies 19,7 persen,” sambung Djayadi.
Lebih lanjut, Djayadi mengatakan kompetisi di antara ketiga nama bakal capres masih dinamis. Hal ini dikarenakan masih ada sekitar 36 persen pemilih yang belum kemungkinan mengubah pilihan atau bahkan belum menentukan pilihan capresnya.