Hasil Pleno PKB: Sambut Perjodohan Anies Baswedan dengan Cak Imin

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyapa para relawan saat peresmian relawan IndonesiAnis di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Selasa (2/11/2022). Kelompok relawan IndonesiAnis nantinya akan menggalang dukungan kepada Anies Baswedan yang telah diusung Partai NasDem dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
1/9/2023, 11.03 WIB

Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB mengumumkan hasil rapat pleno yang digelar pada pagi ini. Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyebut hasil rapat memutuskan untuk menyambut ajakan untuk menjodohkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024.

"Bahwa pleno menyatakan dan menyambut baik tawaran kerja sama dari NasDem," kata Jazilul kepada wartawan di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (1/9).

Nantinya keputusan pleno DPP itu akan dibahas dalam forum yang lebih luas. Nantinya, para kiai dan pemuka agama akan ikut dalam rapat yang rencananya digelar pukul 15.00 WIB di Surabaya, Jawa Timur.

"Termasuk konsultasi dengan para kiai itu akan difinalkan, finalisasinya itu nanti di Surabaya," katanya.

Bila nantinya kerja sama dengan NasDem resmi dijalin, maka dengan sendirinya PKB dinyatakan mundur dari Koalisi Indonesia Maju. Jazilul menyebut, langkah tersebut akan diambil untuk menjaga martabat partai.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa Maman Imanulhaq menyebut semua partai politik membutuhkan atribut yang diasosiasikan dengan PKB.

"Jawabannya sederhana banget. Semua partai membutuhkan Jawa Timur, semua partai membutuhkan NU. Yang paling representatif adalah Gus Muhaimin," kata Maman kepada wartawan di DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (1/9).

Berdasarkan keyakinan itu, PKB percaya diri menduetkan Muhaimin dengan kandidat capres yang siap memboyong keponakan Gus Dur itu. "Kami kalau diajak Prabowo ayo, tapi walaupun akhirnya dengan Anies, why not?" Kata Maman.

Sebelumnya, kabar perjodohan Anies dan Muhaimin diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya. Ia menyebut, kerja sama itu hasil keputusan sepihak yang dilayangkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tanpa berkomunikasi dengan Demokrat dan PKS sebagai rekan koalisi.


Reporter: Ade Rosman