Luhut Soal Krisis Iklim: Lets do Something, Jangan Hanya Diskusi

YouTube-Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI
Tangkapan layar Menko Luhut Binsar Pandjaitan saat menyampaikan keynote speech pada Indonesia Sustainable Forum di Park Hyatt, Jakarta, Kamis (7/9), dipantau secara daring.
7/9/2023, 12.25 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendorong seluruh pimpinan negara, pelaku usaha, dan lembaga swadaya masyarakat untuk melakukan aksi nyata dalam menghadapi ancaman krisis iklim.

“Secara global, banyak hal telah dituangkan di atas kertas. Namun, perlu adanya kolaborasi internasional yang konkrit dengan kecepatan dan skala besar yang dibutuhkan,” kata Luhut saat menyampaikan sambutan pembukaan Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Jakarta pada Kamis (7/9).

Menurut Luhut, aksi nyata kian mendesak seiring ancaman krisis iklim makin nyata dan berpotensi berdampak pada ketahanan pangan, pembangunan daerah pedesaan, dan kemiskinan.

Pada bulan Juli 2023, suhu rata-rata global berada di posisi tertinggi sepanjang sejarah, dengan 1,5 derajat celcius lebih hangat dibandingkan rata-rata pada masa pra-industri.

Luhut mengatakan, dampak krisis iklim berimplikasi pada kerugian ekonomian global sebesar $ 23 triliun pada tahun 2050 dengan 3 juta kematian setiap tahunnya. “Ini adalah hal bahaya yang akan kita hadapi dalam waktu dekat jika kita tidak mengambil tindakan bersama,” ujar Luhut.

Kendati demikian, Luhut menekankan setiap negara yang berkomitmen untuk menjalankan upaya dekarbonisasi harus menyadari kenyataan bahwa setiap negara memiliki titik awal, kapasitas, kompatibilitas, dan batasan yang berbeda untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Luhut menyerukan upaya dekarbonisasi global dijalankan secara kolaboratif dan kemitraan agar mendapatkan hasil yang positif. "Krisis iklim adalah masalah semua pihak. Kegagalan satu negara berarti kegagalan seluruh dunia. Jadi kita harus bekerja sama, Tidak ada yang tertinggal," kata Luhut.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu