Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi mengaku mendengar nama Ridwan Kamil alias RK masuk menjadi kandidat calon wakil presiden (cawapres) pasangan Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Meski begitu, ia mengatakan hal itu belum dibicarakan di internal koalisi pengusung Ganjar.
“Kami juga tidak dalam posisi menyebut nama itu, tapi kami mendengar, memang kami rasa nama itu (RK) juga yang kami dengar ya,” kata Arwani kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/9).
Meski begitu, ia mengungkapkan nama RK belum dibahas di antara partai politik (Parpol) pendukung Ganjar yang terdiri atas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), PPP, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Perindo.
“Di dalam pertemuan para ketua umum, nama-nama itu belum muncul. Dalam pertemuan lebih luas lagi yang hadir juga sekjen dan elite parpol di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) masing-masing parpol, nama-nama itu juga belum muncul,” kata Arwani.
Sebelumnya, RK memberikan kode ‘breaking news’ yang sempat ia ungkap pada kegiatan pisah sambut dengan penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Selasa (5/9) malam. Ia mengatakan, breaking news yang dimaksudnya tidak berkaitan dengan dunia politik.
Arwani pun menyatakan tidak mengetahui pernyataan mantan Gubernur Jawa Barat tersebut. Menurutnya keputusan mengenai cawapres pendamping Ganjar merupakan kewenangan dari para ketua umum partai pengusung.
“Ruang untuk memutuskan, membahas, dan memutuskan cawapres-nya Mas Ganjar itu tentu kami akan selalu memegang teguh komitmen untuk memberikan kepercayaan dan menghormati Ibu Megawati yang nantinya bersama dengan para ketum akan melaksanakan tahapan itu,” ujarnya.
Di satu sisi, PPP masih mendorong Sandiaga Uno sebagai kandidat cawapres bagi Ganjar. Ia menyebut hal itu sesuai dengan amanat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP.
“Kami mengawal amanat Rapimnas V dan VI, memenangkan Mas Ganjar dan memperjuangkan Mas Sandi sebagai cawapresnya Mas Ganjar,” katanya.