Golkar Siapkan Dua Opsi untuk Ridwan Kamil, Termasuk Cawapres Ganjar?

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.
Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih Ridwan Kamil menyampaikan paparannya dalam acara Kuliah Umum Partai Golkar di Golkar Institute, Jakarta, Senin (13/3/2023).
Penulis: Ira Guslina Sufa
12/9/2023, 09.36 WIB

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan saat ini partai berlambang beringin telah menyiapkan dua opsi untuk Ridwan Kamil. Menurut Doli, Golkar tidak menyiapkan mantan Gubernur Jawa Barat itu untuk ikut dalam kontestasi pemilihan presiden 2024 mendatang. 

Doli mengatakan sejauh ini partai hanya punya satu opsi untuk mendukung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden. Adapun Golkar saat ini tergabung dalam koalisi indonesia maju bersama Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang dan Partai Gelora yang mendukung Prabowo sebagai calon presiden. 

"Sampai sekarang kita masih putuskan Airlangga Hartarto," kata Doli seperti dikutip dari Antara, Selasa (12/9). 

Doli menjelaskan keputusan mendorong Airlangga untuk maju di pemilihan presiden merupakan amanat musyawarah nasional (Munas), rapat pimpinan nasional (Rapimnas) dan rapat kerja nasional (Rakernas) Golkar yang berlangsung secara simultan. 

Menurut Doli sejauh ini Golkar tidak dalam posisi mengajukan nama Ridwan Kamil sebagai calon wakil presiden Prabowo. Dia mengungkapkan Airlangga merupakan nominasi di urutan pertama untuk menjadi cawapres Prabowo dari Koalisi Indonesia Maju. Selain nama Airlangga, ada nama Menteri BUMN Erick Thohir yang diusulkan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Waktu itu kan disepakati, nanti akan dibicarakan secara musyawarah bersama-sama," ujar Doli lagi. 

Meski tidak disiapkan untuk maju di pemilihan presiden, Doli mengatakan partai telah menyiapkan Ridwan Kamil untuk bertarung di kontestasi pemilihan kepala daerah sebagai calon gubernur. Golkar akan mendorong Ridwan Kamil menjadi Calon Gubernur Jawa Barat atau DKI Jakarta pada Pilkada 2024. 

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023. Namun KPU berencana memajukan pendaftaran capres menjadi 10-16 Oktober 2024. 

Golkar Tak Bisa Larang Ridwan Kamil jadi Cawapres Ganjar

Di tengah sikap tegas Golkar menutup peluang Ridwan Kamil maju di pilpres, mantan wali kota Bandung itu justru dilirik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk maju mendampingi Ganjar Pranowo di pilpres.  Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia  Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai masuknya Ridwan Kamil dalam sosok kuat pendamping Ganjar sebagai hal yang dapat diterima. Namun menurut dia keputusan akhir tetap diserahkan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Nanti Ibu Mega-lah yang akan melakukan, mengolah untuk menetapkan siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo," tegasnya," ujar Hasto di Kantor DPC PDIP Provinsi Banten, Kota Serang, Banten, Minggu (10/9).

Sebelumnya Wakil Bendahara Umum DPP Kosgoro 1957 Bimo Trihasmoro mengatakan secara resmi Golkar memang sudah mendeklarasikan mendukung bakal calon presiden Prabowo Subianto. Di sisi lain Bimo menilai tidak ada larangan bagi PDIP untuk membidik Ridwan Kamil sebagai calon wakil presiden, Apalagi Ridwan dinilai memiliki prestasi saat lima tahun memimpin Jawa Barat. 

“Kalaupun kubu sebelah melirik Pak RK jadi bacawapresnya Pak Ganjar, itu tidak bisa dilarang. Itu hak konstitusional mereka sebagai partai politik memilih warga negara Indonesia sebagai pemimpin di republik ini," ujar Bimo.

Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono. Agung menjelaskan apabila Ridwan Kamil diminta menjadi bakal cawapres Ganjar Pranowo, itu merupakan kehormatan dan tidak ada alasan Partai Golkar melarang.

"Kalau diminta berpasangan dengan Pak Ganjar, saya kira itu sebuah kehormatan dan bagi Golkar, tentu tidak ada alasan untuk melarang karena saya yakin bahwa dia tetap sebagai salah satu Waketum DPP partai Golkar," ujar Agung Laksono.

Agung juga meyakini Ridwan Kamil akan tetap berada di Golkar, meski melakukan penjajakan untuk mendampingi Ganjar sebagai cawapres di Pilpres 2024. Menurutnya, Golkar pernah mengalami situasi semacam itu, yakni saat Golkar tidak mengusung kader pada kontestasi pilpres, tetapi kader tersebut justru diminta sebagai pendamping bagi bakal capres di koalisi lain.

Bahkan, Agung menjelaskan Ridwan Kamil telah mendiskusikan hal itu dengan dirinya dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Adapun Ridwan Kamil menjelaskan belum memikirkan langkah politik yang akan diambil setelah purna tugas dari jabatan Gubernur Jawa Barat. 

Ridwan mengatakan akan mengikuti ketentuan dari Tuhan atas takdir yang telah disiapkan untuknya. Di sisi lain Ridwan mengatakan 70% hatinya ingin kembali bisa melanjutkan jabatan di Jawa Barat untuk periode kedua. 

Reporter: Antara