Kesenjangan Upah Perempuan Hambat Visi Indonesia Emas 2045

Prakerja
Diskusi Publik: Prakerja dan Perempuan Indonesia mengungkap bahwa masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi perempuan di dunia kerja, seperti kesenjangan gaji, diskriminasi, dan pelecehan seksual.
13/9/2023, 20.26 WIB

Indonesia masih menghadapi tantangan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, salah satunya adalah rendahnya tingkat partisipasi perempuan dalam angkatan kerja. Ekonom Senior Vivi Alatas mengatakan, perempuan seringkali menghadapi berbagai tantangan di dunia kerja, misalnya dalam hal kesenjangan gaji dengan pekerja laki-laki.

Hal itu menjadi salah satu alasan perempuan enggan bersaing dalam dunia kerja. “Gaji perempuan 30% di bawah laki-laki, hal ini membuat perempuan tidak mau berkompetisi,” ujar Vivi dalam diskusi publik: Prakerja dan Perempuan Indonesia, di Jakarta, Rabu (13/9). Vivi juga menuntut penerapan regulasi yang mendorong kesetaraan gaji untuk mengatasi masalah tersebut. 

Hal yang sama juga dikatakan oleh Head of Programme UN Women Indonesia Dwi Yuliawati Faiz. Meskipun banyak perempuan memiliki potensi besar, akan tetapi mereka harus menghadapi tantangan berupa diskriminasi dan pelecehan seksual yang menghambat perempuan di dunia kerja.

Di sisi lain, Puteri Indonesia 2022 Laksmi DeNeefe mengatakan, untuk mencapai pendidikan yang setara bagi perempuan, Indonesia perlu memastikan akses yang setara untuk perempuan, pengembangan perempuan, serta membentuk mindset positif dan apresiasi terhadap perempuan. Hal tersebut untuk menginspirasi rasa percaya diri dan raih kesuksesan tanpa batasan gender. “Demografi kita sangat besar, tapi itu juga tantangan. Harusnya kita menanamkan mindset dan berikan apresiasi agar mereka lebih percaya diri,” kata Laksmi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto menyatakan target Indonesia untuk menjadi negara maju harus dicapai dalam rangka peringatan ke-100 tahun kemerdekaan. Selain itu, Indonesia harus menekankan pada pertumbuhan ekonomi yang adil dan berkelanjutan demi menjadi negara maju, bukan semata-mata bergantung pada pendapatan per kapita.

“Kunci dari negara maju adalah kualitas dari sumber daya manusia yang produktif dan beretos kerja tinggi dan memiliki kemampuan dan keterampilan yang up to date,” kata Airlangga.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila