Jokowi Sentil Besarnya Belanja Pemerintah dan BUMN untuk Impor Mebel

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) dan Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) meninjau salah satu gerbong Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat uji coba rute Bandung-Jakarta, Rabu (13/9/2023).
14/9/2023, 12.59 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti belanja mebel atau furnitur sektor pemerintah dan instansi badan usaha milik negara alias BUMN masih dikuasai oleh produk impor. Jokowi menyebut, belanja untuk pengadaan mebel untuk pemerintah dan BUMN mencapai Rp 17 triliun pada 2023.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menyampaikan sambutan Peresmian Pembukaan Indonesian Furniture Industry And Handicraft Association (IFFINA) Tahun 2023 di ICE BSD Tangerang, Banten.

"Oleh sebab itu, segera masukkan semua produksi mebel kita ke e-katalog agar memudahkan," kata Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (14/9).

Guna mendongkrak produktivitas pengusaha furnitur nasional, Jokowi mendorong pelaku usaha mabel domestik untuk menjalin model usaha kemitraan dengan perusahaan furnitur luar negeri.

Jokowi mengatakan monetisasi usaha mabel nasional pada tahun lalu sejumlah US$ 2,8 miliar atau Rp 42,9 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.350 per dolar AS. Angka ini masih jauh dari potensi usaha mabel nasional yang dapat menyentuh US$ 766 miliar.

"Indonesia posisi 17, di bawah Vietnam yang peringkat dua dan di bawah Malaysia yang peringkat 12," kata Jokowi.

Jokowi juga meminta pelaku usaha mebel domestik aktif menjajaki kolaborasi dengan perusahaan luar negeri. Hal tersebut ditujukan untuk kembali meraih kejayaan bisnis mabel Indonesia yang sempat merajai dunia pada tahun 90-an.

"Saya sampaikan betul harus terbuka, mau bermitra dengan perusahaan mebel dari luar. Jangan dimiliki sendiri lah perusahan itu," kata mantan pengusaha mebel tersebut.

Menurut Jokowi, Indonesia punya sejumlah modal untuk merealisasikan potensi usaha mabel nasional sebesar US$ 766 miliar. Sejumlah keunggulannya antara lain bahan baku, keahlian sumber daya manusia dan kekayaan seni budaya.

"Inilah modal utama kita di bidang industri mebel, sehingga saya yakin jika digarap secara serius industri ini jadi keunggulan kita," ujar Jokowi.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu