Gerindra: Penentuan Cawapres Prabowo Tunggu Demokrat Resmi Gabung

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.
Bakal Calon Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kedua kiri) bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) melihat seekor kuda saat acara Golkar Institute di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Penulis: Ade Rosman
18/9/2023, 11.28 WIB

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budi Djiwandono mengungkapkan calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 akan ditentukan usai Partai Demokrat secara resmi bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju. Meski telah menyatakan secara langsung dukungan untuk Prabowo pada Minggu (19/7) namun Demokrat belum mengumumkan sikap itu ke publik. 

"Semua hal-hal teknis khususnya cawapres dan sebagainya akan dikomunikasikan, diputuskan bersama-sama nanti pada saatnya Partai Demokrat sudah secara resmi mendeklarasikan pilihan politiknya," kata Budi di Hambalang, Bogor, Jawa Barat seperti dikutip dari siaran Kompas TV, Senin (18/7). 

Budi menjelaskan keputusan mengenai cawapres pendamping Prabowo akan dibahas secara bersama oleh para Ketua Umum partai politik di Koalisi Indonesia Maju. Karena itu koalisi akan menunggu kedatangan Demokrat yang telah menyampaikan dukungan dan komitmen bergabung mendukung Prabowo. 

Sebelumnya Partai Demokrat memang telah menyampaikan dukungan secara resmi kepada Prabowo Subianto untuk maju sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2024. Dukungan itu disampaikan secara langsung oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Prabowo di Hambalang, Bogor Jawa Barat, Minggu (17/9).

Pada pertemuan tersebut, turut hadir pula para pimpinan Partai Gerindra, Golkar, PAN, PBB, Partai Gelora, PSI, Partai Garuda, dan Partai Prima. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengungkapkan deklarasi resmi dukungan terhadap Prabowo akan disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dalam Rapimnas Partai Demokrat, Kamis (21/9) mendatang.

“Yang diikuti ribuan pengurus Partai Demokrat dari seluruh Indonesia,” kata Riefky.

Belakangan, demokrat kerap menggaungkan narasi perubahan sebagai nilai jual dalam menghadapi Pilpres 2024. Menganggapi hal itu Budi menyebut pada dasarnya keinginan dengan Partai Gerindra yang sedari awal berniat untuk melanjutkan pemerintahan saat ini memiliki tujuan yang sama, yakni untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Ia pun mengatakan suasana pertemuan antara SBY dan AHY bersama pimpinan partai Koalisi Indonesia Maju berjalan dengan hangat. Menurut Budi pertemuan berlangsung dengan posisi sama dan setara. 

“Semoga dalam waktu dekat Partai Demokrat saya rasa akan berkumpul dan menentukan sikapnya secara resmi,” kata Budi.

Demokrat sebelumnya mendukung Anies Baswedan maju di pilpres 2024 bersama Partai Nasional Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Namun belakang Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan dan Persatuan itu karena menilai adanya keputusan sepihak dari Anies dan Nasdem menggandeng Partai Kebangkitan Bangsa bergabung di koalisi. Bahkan Anies memilih Muhaminin menjadi cawapres. 

Reporter: Ade Rosman