Kebijakan mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat yang mewajibkan para siswa/siswi SMA negeri di Kota Kupang masuk jam 05.00 pagi, dihentikan. Pengganti Viktor, Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G.L. Kalake, menghapus kebijakan tersebut mulai Rabu (20/9).
"Besok, Rabu (20/9) kami segera terbitkan surat keputusannya untuk menghentikan kegiatan masuk sekolah jam 5.30 WITA bagi para siswa," kata Kalake usai mengikuti sidang paripurna DPRD NTT di Kupang, Selasa (19/9).
Kalake menjelaskan telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Linus Lusi untuk meninjau kembali kebijakan masuk sekolah jam 05.00 pagi di sejumlah SMA Negeri di Kota Kupang itu.
"Kami akan melakukan dialog dengan para guru dan murid-murid di sekolah-sekolah yang saat ini masih memberlakukan masuk sekolah bagi siswa/siswi pada jam 5 pagi," katanya.
Kalake mengatakan Pemprov NTT sedang mempelajari sistem pendidikan sekolah menengah atas di sejumlah negara yaitu Finlandia, Jepang dan Jerman yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia.
Sebelumnya, Fraksi Gerindra DPRD mendesak Pemprov NTT untuk segera meninjau kembali penerapan masuk sekolah jam 05.00 pagi di 10 sekolah yang telah menerapkan aturan itu. Adapun Viktor mendapat dukungan Partai Nasdem, Golkar, Hanura, dan PPP saat pemilihan gubernur.
Fraksi Gerindra menilai penerapan masuk sekolah pagi itu melanggar hak-hak anak juga tidak melalui kajian sehingga muncul berbagai pro kontra dalam masyarakat.
Kebijakan ini pun menuai banyak kritikan dan sorotan, karena dianggap tak wajar. Sebab secara umum, anak sekolah memulai jam pelajaran sekitar pukul 07.00 pagi.
Ketika mengeluarkan kebijakan ini, Viktor beralasan sekolah pukul 05.00 pagi agar siswa bisa bangun lebih awal, sehingga dapat membentuk etos kerja.