Tekan Emisi Karbon, Pemerintah Larang Kendaraan BBM Memasuki IKN

Katadata
Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono (ketiga dari kanan) dalam peluncuran gerakan Sabuk Hijau Nusantara di acara Katadata Sustainable Action for Future Economy (SAFE) 2023, di Jakarta, Selasa (26/9).
Penulis: Nadya Zahira
26/9/2023, 12.24 WIB

Pemerintah akan melarang kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) di Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk menciptakan kota yang ramah lingkungan sekaligus mengurangi emisi karbon.

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono mengatakan hal tersebut menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

Bambang mengatakan, semua kendaraan yang ada di IKN nantinya wajib kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV), atau kendaraan berbahan bakar hidrogen. Dia berharap, adanya upaya tersebut bisa mengurangi emisi di IKN.

“Semuanya green, tidak boleh ada kendaraan yang pakai BBM ke dalam. Semuanya kita pakai kendaraan yang ramah lingkungan, apakah itu kendaraan listrik atau hidrogen dan sebagainya,” ujarnya dalam acara Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2023 di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Selasa (26/9).

Selain itu, IKN juga ditargetkan menjadi kota nol emisi karbon pada 2030. Badan Otorita IKN akan memasukkan target tersebut dalam komitmen pengurangan emisi lokal (local determined commitment atau LDC) milik IKN.

Bambang berniat untuk meluncurkan LDC tersebut di Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab pada akhir tahun ini. Bambang menjelaskan, isi LDC tersebut adalah peta jalan dan cetak biru IKN terkait target-target pengurangan emisi dalam melawan perubahan iklim.

"Kami akan menjadi yang pertama di Indonesia, dan salah satu Ibu Kota pertama di dunia yang meluncurkan LDC, karena nggak gampang punya komitmen terkait perubahan iklim," kata Bambang.

Walau demikian, Bambang mencatat sebagian pakar menilai target tersebut lebih rendah dari yang seharusnya. Bambang mengutip World Research Institute yang menilai IKN dapat menjadi kota minus karbon pada 2030.

Menurut Bambang, hal itu karena 65% dari kawasan IKN merupakan hutan tropis. Dengan demikian, IKN seharusnya dapat menyedot lebih banyak karbon yang dihasilkan nantinya.

Adapun upaya lainnya dalam mencapai target tersebut yaitu IKN telah memiliki fasilitas pembibitan pohon di dekat IKN. Menurutnya, kapasitas produksi bibit pohon di fasilitas tersebut mencapai 15 juta pohon per tahun.

Reporter: Nadya Zahira

SAFE Forum 2023 akan menghadirkan lebih dari 40 pembicara yang akan mengisi 15 lebih sesi dengan berbagai macam topik. Mengangkat tema "Let's Take Action", #KatadataSAFE2023 menjadi platform untuk memfasilitasi tindakan kolaboratif dari berbagai pemangku kepentingan yang disatukan oleh misi menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih hijau. Informasi selengkapnya di sini.