Jokowi Bisiki Ganjar: Fokus Kedaulatan Pangan Jika Jadi Presiden

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Bakal Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo (kanan) disaksikan Bendahara Umum PDI Perjuangan Olly Dondokambey (tengah) sebelum berlangsungnya Rakernas PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (6/6/2023).
29/9/2023, 16.17 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan kepada bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo. Jokowi berpesan agar Ganjar fokus pada kedaulatan pangan jika menjadi Presiden.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pidato Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JIExpo, Jakarta, Jumat (29/9). Jokowi awalnya bercerita saat ini sudah banyak negara menghentikan ekspor pangan.

Jokowi juga mengaku telah memberitahukan Ganjar pentingnya mengejar target kedaulatan pangan. Ia juga meminta mantan Gubernur Jawa Tengah itu mempersiapkan rencana.

"Tadi saya sudah bisik-bisik, habis dilantik (jadi Presiden), besoknya langsung masuk kedaulatan pangan. Tidak usah lama-lama, rencananya disiapkan dari sekarang," kata Jokowi.

Presiden mengatakan pemimpin harus mampu memiliki visi taktis sebagai panduan dalam 5 hingga 10 tahun mendatang. Ia juga berharap Ganjar bisa mempersiapkan rencana kerja yang detail mewujudkan swasembada pangan.

"Saya yakin Pak Ganjar mampu mengatasi ini," kata Jokowi.

Masalah pangan sangat kompleks karena penduduk Indonesia terus bertambah. Jokowi mengatakan populasi Indonesia terus bertambah 1,25% setiap tahun. Oleh sebab itu, ia mengatakan perlu perencanaan yang matang untuk memberikan makan ratusan juta masyarakat.

"Harus jelas berapa waduk yang harus disiapkan, berapa embung, irigasi," kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan total waduk yang akan terbangun hingga tahun depan mencapai sekitar 200. Meski demikian, menurut Jokowi, angka tersebut masih kecil dibandingkan negara-negara lain.

"Dibandingkan Korea Selatan dan Cina, belum ada 10%-nya," katanya.

Di kesempatan yang sama, Ganjar mengatakan swasembada tak bisa hadir begitu saja karena negara perlu hadir. Ia berjanji akan menunjukkan keberpihakan kepada petani untuk mewujudkan ketahanan pangan.

"Peningkatan nilai tidak bisa dengan satu aspek saja, dari hulu ke hilir harus bisa dikelola," katanya.