Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan Ketua KPK Firli Bahuri masih harus menjalankan tugasnya. Ia mengatakan KPK akan melanggar aturan jika Firli tak dilibatkan dalam penanganan kasus, terutama terkait Syahrul Yasin Limpo.
Hal tersebut dikatakan Tanak saat menjawab pertanyaan soal munculnya desakan tak melibatkan Firli dalam penanganan kasus Syahrul. Ini setelah munculnya aduan ke polisi soal dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK.
"Kalau Pak Firli tidak dilibatkan, itu melanggar Undang-Undang (KPK) karena harus kolektif kolegial dalam tugas," kata Tanak dalam konferensi pers, Rabu (11/10).
Tanak tak mengkhawatirkan kasus tersebut mengganggu penanganan dugaan gratifikasi Syahrul Yasin Limpo. Namun, ia enggan merespons lebih banyak mengenai kasus yang tengah ditangani Polda Metro Jaya itu.
"Lebih tepat tanyakan ke mereka (Polda Metro Jaya)," katanya.
Ia juga meminta publik menerapkan asas praduga tak bersalah dalam kasus dugaan pemerasan itu. Tanak mengatakan selama belum ada bukti yang disampaikan secara resmi, Firli masih berhak duduk sebagai pimpinan KPK.
"Kita jalankan sesuai aturan, hormati asas praduga tak bersalah," katanya.
Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo melaporkan dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK ke Polda Metro Jaya. Ia bahkan telah tiga kali memberikan keterangan kepada penyidik Polda.
Pihak Syahrul juga tak menjelaskan secara gamblang siapa pimpinan yang dimaksud. Namun, di tengah isu tersebut, beredar foto bersama antara Firli dengan Syahrul.
Dari foto tersebut, tampak Firli berpakaian dan bersepatu olah raga. Sedangkan Syahrul mengenakan pakaian kasual dengan kemeja dan celana jeans. Keduanya bertemu di gedung olah raga, saat Firli bermain bulu tangkis.
Firli telah membantah kaitan foto itu dengan dugaan pemerasan. Ia mengatakan berdasarkan hasil penelusurannya, banyak yang menyalahgunakan foto dan mengatasnamakan pimpinan KPK untuk menghubungi petinggi negara seperti Kepala Daerah, Menteri, dan anggota DPR RI.
Firli juga mengatakan ia memang memiliki hobi olahraga bulu tangkis, setidaknya dua kali dalam seminggu. Ia juga mengatakan lokasi foto tersebut terbuka dan bisa diketahui masyarakat.
"Saya pastikan itu tidak ada. Bawanya itu 1 miliar dolar banyak loh. Kedua, siapa yang mau ngasih 1 miliar dolar?" ujarnya dalam konferensi pers pada Kamis (5/10).