Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong pelaksanaan forum Asian African Legal Consultative Organization (AALCO) ke-61 di Bali tahun ini untuk terus memberikan sumbangsih pada dunia. Ia berharap agenda tersebut bisa mengarahkan hukum internasional untuk mewujudkan perdamaian dan melindungi hak asasi manusia.
Dia juga meminta negara-negara anggota AALCO untuk terus menghidupkan semangat solidaritas antar-bangsa Asia dan Afrika serta memperkuat hukum internasional. Menurut Ma'ruf, kejahatan transnasional banyak dilakukan di laut dan merugikan negara di dua benua tersebut.
"Saya mendorong AALCO untuk memberikan konsep solusi yang mencerminkan sinergi dan respons terintegrasi bangsa Asia-Afrika atas tindak pidana transnasional di laut yang mengancam jiwa dan pertumbuhan ekonomi," kata Ma'ruf saat menyampaikan sambutan utama di Forum AALCO ke-61 yang diselenggarakan di Nusa Dua Convention Center (NDCC) pada Senin (16/10).
Ma'ruf juga mendorong adanya penguatan peran AALCO dalam membentuk kerangka hukum yang akan menjadi fondasi bagi kemitraan antarnegara yang saling menguntungkan. Hal ini khususnya dalam merespons berbagai persoalan global yang mengancam masa depan kemanusiaan dan pembangunan.
Ia juga berharap negara anggota AALCO dapat menghadirkan solusi dan terobosan atas isu-isu global terkini, seperti perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan, perdagangan antarnegara dan investasi internasional, persoalan kelautan, perampasan aset, serta perkembangan kecerdasan buatan.
"Mudah-mudahan pertemuan di Bali ini akan mempersembahkan kontribusi terbaik AALCO dalam mewujudkan tatanan dunia yang damai, adil, dan sejahtera, di mana hukum internasional menjadi penyangganya," ujar Ma'ruf.
Wapres juga menyoroti revolusi digital yang berpotensi mempercepat kemajuan bangsa sekaligus menjadi risiko bagi masa depan dunia. Dia meminta seluruh negara anggota AALCO untuk mengerahkan upaya terbaik agar mampu mengarahkan fenomena ini sehingga dapat memberikan keuntungan dan mengakselerasi kemajuan.
"AALCO diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam mendesain arsitektur hukum yang mengakomodasi kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan untuk mendukung cita-cita luhur Konferensi Asia-Afrika," kata Ma'ruf.
Sebagai tuan rumah acara tahunan AALCO tahun ini, Indonesia secara aktif mengajukan usulan agenda baru, yaitu terkait pembentukan Asset Recovery Expert Forum di antara negara-negara Asia-Afrika.
Selain itu, Indonesia juga mengusulkan pembahasan subtopik baru pada agenda the Law of the Sea, yaitu terkait Illegal Fishing as a Transnational Organized Crime. Hal lainnya adalah dua subtopik baru pada pembahasan agenda Environment and Sustainable Development, yaitu Combating Transnational Wildlife Crime dan Strengthening Asian-African Collaboration on Climate Change.
Usulan Indonesia mengenai pembentukan Asset Recovery Expert Forum sebagai penguatan dalam upaya pengembalian aset hasil kejahatan transnasional, isu illegal fishing sebagai kejahatan transnasional yang terorganisir, kejahatan terhadap satwa liar lintas batas, hingga serta kerjasama terkait perubahan iklim.