Rencana Usung Gibran Disebut Kandas, Erick Thohir Calon Kuat Cawapres

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disaksikan Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kata sambutan pada perayaan HUT ke-25 PAN di Jakarta, Senin (28/8/2023).
Penulis: Ira Guslina Sufa
19/10/2023, 07.52 WIB

Koalisi Indonesia Maju pendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden belum juga memutuskan nama bakal calon wakil presidennya. Kabar terakhir, rencana mengusung Gibran Rakabuming Raka terancam kandas. Alhasil Menteri BUMN Erick Thohir menjadi kandidat tunggal bakal cawapres Prabowo.

Sumber Katadata.co.id yang mengetahui proses tersebut mengabarkan kans Gibran menjadi cawapres hampir tertutup karena PDI Perjuangan mempertahankannya dan mendorong putra sulung Presiden Joko Widodo itu di Tim Pemenangan Nasional pasangan capres cawapres Ganjar Pranowo - Mahfud MD. Selain itu, faktor resistensi publik terhadap isu politik dinasti jika Gibran menjadi cawapres.

"Batalnya Gibran ini juga akan memberikan gain kepada Presiden Jokowi sehingga tingkat popularitasnya kembali naik tinggi," kata sumber tersebut, Kamis (19/10).

Kepastian nasib Gibran akan semakin terang saat Walikita Solo tersebut rencananya akan bertemu dengan elite PDIP pada Kamis ini. Gibran akan diminta untuk bergabung dalam TPN Ganjar - Mahfud.

Alhasil, saat ini Erick Thohir menjadi kandidat tunggal cawapres Prabowo. "Erick Thohir yang akan jadi cawapres," kata sumber tersebut.

Nama Gibran sebelumnya menguat di Koalisi Indonesia Maju untuk menjadi cawapres pendamping Prabowo. Sebelum Mahkamah Konstitusi memutuskan syarat capres dan cawapres adalah berusia 40 tahun atau pernah/sedang menjabat kepala daerah, koalisi sudah bersepakat dengan nama Gibran.

Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang Afriansyah Noor mengatakan kesepakatan itu terganjal dengan keputusan  Jokowi. “Itu tergantung, Jokowi merestui atau tidak,” ujarnya. 

Sumber Katadata.co.id lainnya mengatakan nama Gibran mulai mencuat untuk menjadi pendamping Prabowo sekitar Februari 2023 lalu. Saat itu Prabowo langsung yang meminta pada Jokowi untuk memberi restu pada Gibran. Namun keinginan itu terkendala aturan usia di Undang-Undang Pemilu sehingga dilakukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi hingga akhirnya dikabulkan MK.

Adapun Gibran sendiri saat ini masih tercatat sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Hingga berita ini diturunkan Gibran masih dalam posisi belum berminat menjadi cawapres Prabowo. “Nggak ada planning. Saya santai, ngalir," kata Gibran di Solo, Rabu (19/10).

Kans Erick Thohir Menguat

Di tengah belum adanya kepastian soal Gibran, nama Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir kembali menguat. Sumber Katadata.co.id di internal partai koalisi pendukung Prabowo mengatakan dukungan untuk Erick menguat dibanding calon lain. 

Selain Gibran nama lain yang sebelumnya sudah dibahas ketua umum koalisi adalah Erick, Gubernur Jawa Tengah Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra. Keempat nama itu telah dibahas dalam rapat ketua umum koalisi. 

Berdasarkan sejumlah survei, Erick Thohir merupakan kandidat calon wakil presiden yang memiliki elektabilitas konsisten di atas calon lain. Merujuk survei terbaru yang dirilis Poltracking Indonesia, pasangan Prabowo - Erick Thohir berada di posisi atas dengan perolehan 32,5 persen di atas Ganjar - Mahfud MD di 31,7 persen dan Anies - Muhaimin di angka 19.2 persen. 

Erick Thohir sendiri sudah menyiapkan diri untuk menjadi cawapres dengan mulai mengurus persyaratan. Pada Senin (16/10) ia mengurus Surat Keterangan Tidak Pernah Sebagai Terpidana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Humas PN Jaksel Djuyamto mengkonfirmasi hal tersebut. 

“Keperluannya di sana dalam permohonan disebutkan untuk keperluan persyaratan pendaftaran Pilpres,” kata Djuyamto di Jakarta, Rabu (18/10). Selain Erick, kata Djuyamto, PN Jaksel sudah menerbitkan surat keterangan untuk pemohon, di antaranya Yusril Ihza Mahendra, Anies Baswedan, dan Muhaimin Iskandar.   

Adapun Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan pengurusan surat itu merupakan persiapan. "Kalau nanti diperlukan, ya sudah ada," kata Saleh. 

Dia pun tak menampik pengurusan surat yang dilakukan oleh Erick Thohir bisa saja dimaksudkan untuk mempersiapkan berkas pendaftaran sebagai bakal cawapres. Apalagi menurut Saleh kans Erick Thohir untuk menjadi cawapres masih terbuka. 

"Pak Erick kan masih memiliki peluang. Selama peluang jadi cawapres terbuka, ya kita tidak perlu pertanyakan soal pengurusan SKCK dan kelengkapan berkas lainnya," ucap dia. 

Dalam kesempatan berbeda, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan keputusan tentang penetapan cawapres Prabowo Subianto akan dilakukan oleh para ketua umum partai koalisi dalam sebuah forum pembahasan. Penentuan cawapres akan diumumkan usai rapat bersama para ketua umum yang direncanakan berlangsung Jumat (20/10). 

"Forum akan dipimpin oleh Pak Prabowo subianto menunggu kembalinya pak Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN) dari lawatan bersama Presiden Joko Widodo yang saat ini sedang berada di Cina, kemudian lanjut ke Riyad," kata Eddy. 

Pertemuan baru digelar besok lantaran menunggu seluruh Ketua Umum partai pendukung Prabowo kumpul di Jakarta. Saat ini Ketua Umum dari Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan sedang dalam kunjungan kenegaraan bersama Presiden Joko Widodo ke Cina dan Arab Saudi.

Reporter: Yura Syahrul