Cawapres Prabowo Diputuskan Besok, Erick Thohir Percepat ke Jakarta

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU
Meneg BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Ruang Press Conference Stadion Utama Gelora Bung
Penulis: Yuliawati
19/10/2023, 21.13 WIB

Koalisi Indonesia Maju pendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden berencana mengadakan rapat penentuan calon wakil presiden pada Jumat (20/10). Terkait rapat penentuan itu, Menteri Negara BUMN Erick Thohir pun mempercepat kepulangannya ke Tanah Air.

Rencananya, Erick mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kenegaraan ke Cina dan Arab Saudi hingga 22 Oktober mendatang. Namun, karena KIM hendak menentukan cawapres, Erick bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali ke Indonesia lebih awal.

Mereka kemungkinan akan tiba di Tanah Air pada Jumat (20/10). "Sinyal posisi Erick (sebagai bakal cawapres) makin menguat," kata sumber Katadata.co.id di tim koalisi, Kamis (19/10).

Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga mengkonfirmasi rencana kepulangan Erick Thohir dan Zulhas. "Iya," kata dia kepada Katadata.co.id. Namun, Viva enggan menjelaskan keterkaitan kehadiran Erick dengan pemilihan cawapres.

Sinyal Erick akan menjadi pendamping Prabowo menguat seiring kabar terancam kandasnya rencana Prabowo dan KIM menggaet Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapresnya. Sumber Katadata.co.id yang mengetahui proses tersebut mengabarkan kans Gibran menjadi cawapres hampir tertutup karena PDI Perjuangan mempertahankannya dan mendorong putra sulung Presiden Joko Widodo itu di Tim Pemenangan Nasional pasangan capres cawapres Ganjar Pranowo - Mahfud MD.

Selain itu, faktor resistensi publik terhadap isu politik dinasti jika Gibran menjadi cawapres. "Batalnya Gibran ini juga akan memberikan gain kepada Presiden Jokowi sehingga tingkat popularitasnya kembali naik tinggi," kata sumber tersebut, Kamis (19/10).

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno mengatakan keputusan tentang penetapan capres prabowo akan dilakukan dalam forum ketua umum partai pendukung Prabowo. Forum pembahasan yang akan dipimpin Prabowo Subianto menunggu kembalinya Zulkifli Hasan dari lawatan.

“Segera setelah Pak Zul kembali kami perkirakan akan ada pertemuan dari para ketua umum untuk menentukan siapa yang paling pas menjadi cawapres,” kata Eddy.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
A post shared by Erick Thohir (@erickthohir)

Hal serupa juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani. Muzani mengatakan nama cawapres pendamping Prabowo akan diumumkan dalam hitungan jam setelah rapat.

“Mudah-mudahan bukan sehari dua hari, jam lah. Mudah-mudahan,” kata Sekjen Gerindra di sekitar kediaman Prabowo, Jakarta, Rabu (18/10) malam.

Di tempat yang sama Ketua DPW PAN Jakarta Eko Hendro Purnomo mengatakan agenda pertama Zulhas setibanya di Tanah Air mengikuti rapat bersama para ketua umum Koalisi Indonesia Maju. Menurut Eko rapat itu akan melanjutkan pertemuan Minggu (13/10) telah mengerucut menjadi empat nama.

Eko memperkirakan rapat para ketum Koalisi Indonesia Maju itu berlangsung pada sore atau malam hari. Adapun empat nama yang disebut menjadi kandidat kuat cawapres Prabowo adalah Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Kemudian, kandidat dari Jawa Tengah kemungkinan merujuk ke putra sulung Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo. Namun, Gibran sejauh ini masih menjadi kader PDI Perjuangan.

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto saat ini menjadi satu-satunya bakal calon presiden yang belum mengumumkan bakal cawapresnya ke publik. Dua bakal capres lainnya, yaitu Anies Baswedan telah menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres. Sementara Ganjar Pranowo berpasangan dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Mahfud MD.

Prabowo saat ini didukung oleh Gerindra, Golkar, PAN, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora Indonesia, Partai Garuda, Prima, dan Partai Demokrat. Partai-partai itu tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution