Presiden Joko Widodo menjawab soal adanya anggapan dirinya membuat dinasti politik. Jokowi menyerahkan hal tersebut kepada penilaian dari masyarakat.
Anggapan soal dinasti politik muncul usai putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dideklarasikan sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto. Namun, Jokowi menjelaskan penentuan pemimpin dilakukan oleh rakyat dan bukan elite.
"Masyarakat yang menilai. Dalam pemilihan baik pilkada, wali kota, gubernur, presiden, yang menentukan itu rakyat," kata Jokowi di Jakarta, Selasa (24/10).
Jokowi pekan lalu menyerahkan seluruh anggapan soal Gibran kepada masyarakat. "Serahkan masyarakat saja," kata Jokowi kepada wartawan usai menghadiri panen raya di Desa Karanglayung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Jumat (13/10).
Prabowo Subianto juga telah angkat bicara mengenai Gibran Rakabuming Raka yang diterpa isu dinasti politik. Prabowo mengatakan dirinya pun berasal dari keluarga dinasti.
Prabowo mengatakan dirinya merupakan putra dari mantan Menteri Keuangan Indonesia, Soemitro Djojohadikoesoemo, dan cucu dari mantan Presiden Direktur Bank Negara Indonesia, Margono Djojohadikoesoemo.
"Orang ingin berbakti apa salahnya, ya kan. Saya juga dinasti," kata Prabowo usai menghadiri Rapat Pimpinan Nasional Partai Gerindra di The Dharmawangsa Jakarta, Senin (23/10).
Menurut Ketua Umum Partai Gerindra tersebut, tak ada yang salah dengan dinasti politik selama bertujuan untuk mengabdi pada rakyat. Oleh sebab itu ia meminta publik berpikir positif.
"Kalau dinastinya Pak Jokowi berbakti untuk rakyat. Kenapa? Salahnya apa? Jadi berpikir yang baiklah. Berpikir positif, ya," katanya.
Prabowo telah resmi mengumumkan Gibran usai semua ketua umum partai politik di Koalisi Indonesia Maju (KIM) menggelar rapat di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (22/10) malam.
“Ini keputusan aklamasi bulat dan konsensus dan kami siap maju untuk Indonesia maju,” tegas Prabowo dalam jumpa pers di kediamannya, Minggu (22/10).
Sebelumnya Ketua Dewan Nasional Setara Institute, Hendardi menyebut Mahkamah Konstitusi memasuki episode kritis. Ia mengatakan secara tidak langsung MK akan menjadi penopang dinasti Jokowi, jika karena putusannya, Gibran bisa berlaga dan memenangi Pilpres.