Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) menyatakan tak akan memberikan dukungan pada salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di pemilihan umum 2024 mendatang. Wakil Ketua Umum PKN Gerry Habel Hukubun mengatakan partainya memutuskan untuk lebih fokus menghadapi Pemilu Legislatif.
"Pertimbangannya adalah karena kami sebagai partai baru, tidak mempunyai kewenangan untuk bisa mengusung capres melainkan hanya mendukung," kata Gerry, dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (30/10).
Menurut Gerry, PKN beranggapan keputusan untuk tidak terlibat mendukung salah satu pasangan capres akan membuat energi partai lebih terfokus untuk pemilihan legislatif. "Demi keleluasaan para kader di daerah menentukan sikap mereka sesuai geopolitik mereka," kata Gerry.
Sebelum memutuskan netral sebelumnya PKN terlihat lebih sering berkumpul dengan koalisi indonesia maju. Ketua Umum PKN Anas Urbaningrum pun bahkan pernah hadir dalam deklarasi Partai Bulan Bintang mendukung Prabowo Subianto di pilpres.
Di sisi lain, sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkapkan 4 partai politik yang baru debut di Pemilu 2024 tak dapat tercatat secara administratif sebagai gabungan partai politik pendaftar capres dan cawapres. Empat parpol itu yakni PKN, Partai Ummat, Partai Buruh, dan Partai Gelora. Hak itu berdasarkan Pasal 1 angka 27-30, 221, 222, 226, 325, dan 342 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
PKN berdiri 28 Oktober 2021. Anas Urbaningrum disahkan sebagai Ketua Umum melalui musyawarah nasional luar biasa atau Munaslub yang diadakan pada Jumat, 14 Juli hingga Minggu, 16 Juli 2023 lalu. Anas menduduki posisi Ketum menggantikan Gede Pasek Suardika yang bergeser menjadi Ketua Majelis Agung PKN.