Indonesia Siap Kirim 51 Ton Bantuan dan Kapal Rumah Sakit ke Gaza
Pemerintah Indonesia menyiapkan 51,5 ton bantuan untuk warga Palestina di Gaza. Selain itu, akan mengirimkan kapal rumah sakit untuk perawat pengungsi korban perang.
Menteri Pertahanan atau Menhan Prabowo Subianto mengatakan Pemerintah Indonesia tengah berkoordinasi dengan negara-negara di sekitar Gaza, Palestina, termasuk Mesir, untuk pengiriman kapal rumah sakit itu.
"Kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkuasa di situ, terutama Mesir dan negara-negara lain untuk memungkinkan korban-korban yang bisa kami evakuasi," kata Prabowo usai acara pelepasan bantuan ke Gaza di Base Ops Pangkalan Udara atau Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (4/11).
"Kemudian, kami berkoordinasi dengan Mesir. TNI siap mengirim kapal rumah sakit. Kapal rumah sakit standby di sana untuk memberi bantuan lebih banyak,” Prabowo menambahkan.
Kemenhan juga sudah menginformasikan kepada Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun bahwa Pemerintah membuka semua rumah sakit untuk menerima pasien-pasien dari Palestina.
Prabowo mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau keberangkatan dan melepas pengiriman bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza.
Bantuan itu berasal dari Pemerintah bersama TNI dan Polri, Palang Merah Indonesia, Baznas, Forum Zakat, dan masyarakat Indonesia.
“Bantuan tahap pertama dibawa menggunakan tiga pesawat dan berisi 51,5 ton bantuan berupa bahan makanan, alat medis, selimut, tenda, dan barang-barang logistik lainnya yang telah disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di Gaza,” kata Jokowi.
“Tragedi kemanusiaan di Gaza tidak dapat diterima dan harus sesegera mungkin dihentikan,” kata Jokowi menambahkan.
Paket bantuan dari Indonesia itu diangkut menggunakan dua Pesawat C-130 Hercules dari TNI AU dan satu Pesawat Boeing 737 yang disewa Mabes Polri. Ada 42 personel dan dua perwira menengah TNI dari Kemenhan yang berangkat dalam misi kemanusiaan itu.
Rute penerbangan yakni dari Jakarta, kemudian transit di beberapa negara. Lalu mendarat di El Arish, Mesir.
Bantuan itu kemudian diangkut lewat jalur darat yang dalam pengirimannya dibantu Bulan Sabit Merah Mesir, kemudian diserahkan ke Badan PBB untuk Pengungsi di Palestina atau UNRWA.