Ganjar Singgung Drakor Politik di Hadapan Gibran dan Kaesang

ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/aww.
Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menyampaikan pidato saat menghadiri acara Gebyar Budaya di Batang Kuis, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (10/11/2023). Ganjar Pranowo menghadiri kegiatan Konsolidasi Pemenangan Ganjar-Mahfud serta bersilaturahmi dengan relawan, tokoh agama, tokoh masyarakat, petani, dan nelayan se-Sumut.
14/11/2023, 23.28 WIB

Calon presiden Ganjar Pranowo menyinggung maraknya praktik drama politik menjelang Pilpres 2024. Hal itu disampaikan saat Ganjar memberikan sambutan usai pengundian nomor urut Pilpres 2024 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa malam (14/11).

Seluruh pasangan capres dan cawapres beserta para pimpinan partai pengusung hadir dalam agenda tersebut. Ganjar menyatakan dirinya menangkap kegelisahan masyarakat terkait kondisi iklim politik saat ini yang mayoritas didominasi oleh narasi berbalut drama korea alias drakor.

"Beberapa hari ini kita disibukkan untuk menonton drakor yang sangat menarik. Drama-drama itulah yang sebenanrya tidak perlu terjadi," kata Ganjar.

Ganjar menyampaikan pernyataan tersebut di hadapan dua putra Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dari Koalisi Indonesia Maju dan Kaesang Pangarep yang saat ini menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). PSI merupakan salah satu partai anggota koalisi yang mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai peserta Pilpres 2024.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengklaim sedang merasakan kegelisahan masyarakat terkait situasi politik domestik terkini yang bekalangan mencederai semangat demokrasi yang diperjuangkan sejak era reformasi.

"Kami menangkap ada kegelisahan di masyarakat. Tokoh masyarakat, budayawan, tokoh agama, jurnalis, aktivis, dan semuanya sedang menyuarakan kegelisahan itu," kata Ganjar.

Menurutnya, praktik demokrasi harus dijalankan dengan jujur dan adil serta jauh dari unsur korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). "Demokrasi harus dipastikan bisa baik meskipun sekarang belum baik-baik saja. Kami harus sampaikan itu," ujar Ganjar.

Wacana drakor politik juga sebelumnya disinggung oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Dia mengatakan perbincangan politik menjelang Pemilu 2024 idealnya diisi oleh pertaruangan gagasan dan ide yang menghasilkan solusi dan stategi untuk kemajuan bangsa.

“Saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya. Terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya. Sinetron yang kita lihat,” kata Jokowi saat memberikan sambutan pada puncak hari ulang tahun (HUT) ke-59 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar di Jakarta Barat pada Senin malam (6/11).

Jokowi juga mendorong masyarakat agar tidak menggunakan perasaan berlebihan dalam menyikapi dinamika politik kiwari. “Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita. Tidak usah saya teruskan karena nanti kemana-mana,” ujar Jokowi.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu