Presiden Jokowi Sebut 3 Fokus ASEAN Caucus dalam Dewan Bisnis APEC
Presiden Joko Widodo menyampaikan tiga bidang kerja sama yang dapat menjadi fokus ASEAN Caucus dalam Dewan Penasihat Bisnis APEC (APEC Business Advisory Council/ABAC).
Dalam ABAC ASEAN Caucus Day di San Francisco, Amerika Serikat, Rabu (15/11), Jokowi mengatakan fokus pertama adalah percepatan transisi energi. Termasuk soal kesepakatan negara-negara Asia Tenggara menjadi global hub industri kendaraan listrik.
Kaukus ASEAN dapat menjadi bagian penting untuk memperkuat inisiatif ini. "Di sisi lain, transisi energi juga membutuhkan dukungan investasi, dukungan teknologi. Prakarsa Indo Pacific impact fund dapat memiliki peran yang signifikan," kata Jokowi dalam keterangan dari Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Kamis pagi.
Selain itu, fokus penting lain ialah soal pencapaian netralitas karbon. Jokowi menyampaikan perekonomian harus tetap berkembang seiring dengan komitmen ASEAN untuk turut menjaga lingkungan.
"Indonesia menargetkan net zero pada tahun 2060. Pencapaian target tersebut butuh kerja sama konkret, khususnya di sektor pemerintah dan bisnis yang dapat dijembatani oleh ASEAN Caucus," ucap Jokowi.
Dia pun mendorong peran aktif ASEAN Caucus dalam mendukung komitmen ASEAN mempercepat implementasi pembayaran digital batas melalui kerja sama lembaga-lembaga keuangan. "Saya yakin kaukus ASEAN dapat berperan dalam inisiatif ini," katanya.
Jokowi menyambut baik terbentuknya ASEAN Caucus untuk memperkuat sentralitas ASEAN dalam APEC Business Advisory Council. ASEAN, menurut Presiden, merupakan salah satu kawasan strategis yang memiliki modal kuat untuk menjadi pusat dari pertumbuhan dunia.
ASEAN juga memiliki sejumlah kekuatan yang menjadi aset penting, seperti pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata dunia dan demografi usia muda yang besar. "Dan juga stabilitas kawasan yang selalu terjaga. Inilah aset penting yang memungkinkan suara ASEAN dapat didengar lebih keras di berbagai forum termasuk di APEC," ujar Presiden Jokowi.
APEC merupakan organisasi kerja sama ekonomi 21 negara di kawasan Asia-Pasifik. Kehadirannya untuk mempererat komunitas dan mendorong perdagangan bebas di seluruh kawasan tersebut.