Presiden Joko Widodo tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu, sekitar pukul 03.10 WIB, setelah melakukan lawatan ke Arab Saudi dan Amerika Serikat. Salah satu misi utama Jokowi dalam lawatan ke dua negara tersebut adalah mendorong perdamaian di Gaza. Palestina.
Kedatangan Jokowi di Bandara Soekarno-Hatta disambut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, dan Pj. Gubernur Banten Al Muktabar.
Di Arab Saudi, Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Sabtu (11/11). Dalam KTT Luar Biasa OKI tersebut, Jokowi mendorong OKI untuk bersatu dan berada di garda depan untuk menyelesaikan krisis di Gaza, Palestina.
Dalam konferensi pers saat lawatannya, Jokowi menyerukan agar Israel dan Palestina segera melakukan gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza yang memanas sejak 7 Oktober lalu. Ia juga mendesak Israel untuk tidak menjadikan fasilitas publik dan kegiatan kemanusiaan sebagai sasaran serangan.
Pesan ini juga disampaikan Jokowi kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam pertemuan di Gedung Putih, Washington D. C., Amerika Serikat, Senin (13/11). "Saya sangat berharap AS dapat tunjukkan kepemimpinannya dan berada di garis depan untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi bangsa Palestina, bagi perdamaian dan kemerdekaan Palestina berdasarkan two state solution," kata Jokowi.
Hal serupa juga disampaikan Jokowi dalam KTT APEC di San Francisco, Amerika Serikat, pada Jumat (17/11). Jokowi mendesak para pemimpin APEC untuk menghentikan perang, menyegerakan gencatan senjata, dan memastikan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Gaza dapat dikirimkan tanpa hambatan.
Usai kunjungan Presiden Joko Widodo, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, telah menjelaskan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jawaban untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Ia juga mengatakan bahwa usaha Israel menduduki Gaza akan menjadi “kesalahan besar.”
Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia melakukan segala dayanya untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh kelompok militan Hamas di Gaza. Namun hal itu tidak berarti mengirimkan militer AS.
Biden mengatakan dia terus-menerus menangani masalah ini, dan tidak akan berhenti sampai para sandera, termasuk seorang anak Amerika berusia tiga tahun dibebaskan.
Perang Israel dan Hamas telah membunuh ribuan warga sipil Palestina. Setelah serangan Hamas ke Israel pada Oktober, Israel membalasnya dengan serangan membabi buta di Gaza, termasuk pada fasilitas-fasilitas umum seperti rumah sakit dan sekolah hingga menyebabkan ribuan warga sipil tewas.