Program Sawit Terampil, Petani Swadaya Raih Sertifikasi RSPO Pertama

Sinarmas
Sinar Mas Agribusiness and Food, mengumumkan bahwa asosiasi petani swadaya yang pertama di bawah naungan program Sawit Terampil berhasil meraih sertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO).
Penulis: Uji Sukma Medianti - Tim Publikasi Katadata
22/11/2023, 18.45 WIB

Sinar Mas Agribusiness and Food,  mengumumkan bahwa asosiasi petani swadaya yang pertama di bawah naungan program Sawit Terampil berhasil meraih sertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO).

Hal ini menandai tonggak sejarah penting dalam upaya perusahaan dalam meningkatkan transformasi rantai pasok dan mendorong praktik-praktik kelapa sawit yang berkelanjutan di antara para petani swadaya.

Perkumpulan Sejahtera Pelita Nusantara (PSPN), sebuah kelompok yang terdiri dari 270 petani swadaya berbasis di Aceh Utara, merupakan kelompok petani swadaya pertama di bawah program Sawit Terampil yang menerima sertifikasi RSPO. 

Sertifikasi ini diberikan pada Konferensi Meja Bundar Tahunan RSPO tentang Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan (RT2023), yang berlangsung di Jakarta, Indonesia pada tanggal 20-22 November. 

Adapun, sertifikasi RSPO membantu petani swadaya untuk meningkatkan hasil panen, mendapatkan akses ke pasar minyak kelapa sawit berkelanjutan bersertifikasi internasional, meningkatkan mata pencaharian mereka, dan menurunkan risiko konversi lahan.

Program Sawit Terampil merupakan program pengembangan kapasitas yang komprehensif yang dirancang untuk memberikan petani swadaya pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan. 

Tujuannya, untuk meningkatkan produktivitas dan praktik-praktik keberlanjutan yang akan meningkatkan taraf hidup mereka. 

Program ini memberdayakan petani swadaya melalui pembinaan kelompok dan bimbingan individu untuk membantu mereka menerapkan good agricultural practices (GAP) atau praktik pertanian yang baik dan mengelola perkebunan secara berkelanjutan.

Adapun, sertifikasi RSPO yang diterima Perkumpulan Sejahtera Pelita Nusantara merupakan bukti keberhasilan program Sawit Terampil dan komitmen kami untuk mendukung petani swadaya di Indonesia. 

“Kami akan terus berdedikasi untuk bekerja sama dengan mereka dalam meningkatkan praktik keberlanjutan dan meningkatkan taraf hidup mereka,” ujar Head of Smallholders Innovation Department, Sinar Mas Agribusiness and Food Helena Lumban Gaol, dalam keterangan resmi, Rabu (22/11).

Sertifikasi RSPO adalah standar yang diakui secara global yang menunjukkan bahwa minyak kelapa sawit telah diproduksi dengan cara yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. 

Head of Smallholders, Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO),Guntur Cahyo Prabowo, mengatakan, sertifikasi RSPO merupakan langkah penting menuju keberlanjutan dalam industri kelapa sawit. 

Sertifikasi ini tidak hanya sejalan dengan standar keberlanjutan global, tetapi juga meningkatkan akses pasar dan daya saing bagi petani swadaya. Kami memuji komitmen dan dedikasi 

“Sinar Mas Agribusiness and Food terhadap praktik-praktik keberlanjutan melalui program Sawit Terampil. Kami mendorong semua pelaku sektor kelapa sawit untuk terus memainkan peran penting dalam memajukan sektor ini menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Koperasi di Perkumpulan Sejahtera Pelita Nusantara Aceh Utara Sudikan, mengapresiasi sertifikasi RSPO setelah mengikuti pelatihan melalui program Sawit Terampil. 

“Pencapaian ini memotivasi kami untuk terus menerapkan praktik-praktik berkelanjutan yang tidak hanya bermanfaat bagi perkebunan kami tetapi juga berkontribusi pada industri kelapa sawit yang lebih berkelanjutan,” ujarnya.

Petani swadaya kunci dari transformasi rantai pasokan yang lebih luas 

Petani swadaya memainkan peran penting dalam rantai pasokan minyak kelapa sawit di Indonesia. Indonesia memiliki 16,38 juta hektar (ha) perkebunan kelapa sawit.

Lebih dari 40 persen perkebunan kelapa sawit di Indonesia atau 4,5 juta ha, dikelola oleh lebih dari 2,7 juta petani swadaya.

Sehingga menjadikan kelompok ini sebagai bagian penting yang mendorong perubahan yang sejalan dengan tujuan kesepakatan global seperti Peta Jalan Sektor Pertanian menuju 1,5 derajat Celcius dan transformasi rantai pasok global untuk memenuhi persyaratan global, seperti memenuhi persyaratan Undang-Undang Anti-Deforestasi Uni Eropa (EUDR).

Head of Supplier Transformation Sinar Mas Agribusiness and Food Fauzan Kurniawan mengatakan, meskipun sangat penting untuk dicatat bahwa ini hanyalah permulaan. 

“Kami akan mendukung lebih banyak lagi petani swadaya untuk menjadi siap sertifikasi di masa mendatang,” tambahnya.

Ke depannya, Sinar Mas Agribusiness and Food tetap berkomitmen untuk memperluas program Sawit Terampil. 

Perusahaan berupaya untuk meningkatkan inisiatif untuk mencapai total 10.000 petani yang dilatih di Subulussalam dan Singkil Aceh, Langkat Sumatera Utara, Riau, dan Kalimantan Barat pada tahun 2025. 

Perluasan ini sejalan dengan misi perusahaan untuk mendorong transformasi rantai pasokan dan memenuhi persyaratan keberlanjutan global.