Anies Pamer Rekam Jejak Atasi Macet Saat Jadi Gubernur DKI Jakarta
Calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan dan Persatuan Anies Baswedan mengungkit situasi kemacetan di DKI Jakarta pada saat ia masih menjabat sebagai Gubernur periode 2017-2022. Hal itu diungkapkan Anies dalam acara Rembug Ide Transisi Energi Berkeadilan yang diselenggarakan The Habibie Center, di Jakarta Pusat, Kamis (23/11).
Menurut Anies pada saat itu kemacetan di Tokyo sempat melebihi Jakarta yang pernah menempati urutan ke-46 kota termacet. Anies menceritakan ketika awal menjabat sebagai gubernur, Jakarta menjadi kota termacet nomor 3. Lalu pada tahun berikutnya mengalami perbaikan signifikan.
"Kita ini kota termacet nomor 3 sedunia, turun tahun berikutnya nomor 7 termacet sedunia, turun tahun berikutnya nomor 10 sedunia. Kami emang pengen 10 besar, tapi jangan macet. Tahun keempat, turun nomor 34 sedunia dan tahun kelima Jakarta turun nomor 46 sedunia," kata Anies dalam paparannya.
Anies mengklaim, pada saat Jakarta menempati posisi ke-46 itu, keadaan ibu kota Jepang, Tokyo lebih macet dari daerah yang tengah dipimpinnya saat itu. Ia mengklaim tingkat kemacetan di DKI Jakarta turun drastis.
Anies mengatakan, penurunan dari kemacetan di DKI Jakarta tersebut lantaran imbas dari efektivitas mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum. Dalam konteks ini Anies menyebut bus listrik menjadi salah satu solusi.
Anies mengklaim dalam tiga tahun terdapat perubahan 1 juta penumpang per hari. "Dan ketika lompatan setinggi itu terjadi, maka Jakarta itu turun dalam ranking," kata Anies.
Anies mengatakan persoalan transisi energi akan selalu menjadi prioritas bila kelak ia terpilih dalam pemilihan presiden 2024 mendatang. Ia mengatakan akan melanjutkan berbagai terobosan yang telah dilakukan saat memimpin di Jakarta.