Empat Tokoh Batal Gabung Timnas AMIN, Daftar Nama Direvisi Tiga Kali

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nym.
Calon Presiden dan Wakil Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan) mengumumkan sejumlah nama baru anggota Timnas AMIN di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
23/11/2023, 13.36 WIB

Sejumlah tokoh menarik diri dari deretan nama tim pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada pemilihan presiden 2024 mendatang. Pernyataan mundur atau menarik diri muncul setelah Anies dan Muhaimin mengumumkan nama-nama lengkap susunan tim pemenangan pada Selasa (21/11). 

Kapten Tim Pemenangan Nasional Anies - Muhaimin (Timnas AMIN), Sudirman Said, mengungkap beberapa nama mundur karena beberapa alasan. Khusus untuk nama juru bicara Jusuf Kalla, Husein Abdullah menurut Sudirman memang sudah tidak masuk dari awal.

Nama Husein Abdullah atau biasa dikenal Uceng memang tidak masuk dalam daftar terakhir tim pemenangan Anies. Meski begitu awak media mendapati daftar tim nasional AMIN beberapa kali mengalami pergantian. Pada saat hari pengumuman saja terdapat tiga kali revisi daftar nama. 

Sejak diumumkan hingga hari ini tercatat ada 4 nama yang menyatakan tidak bergabung dan menepis menjadi bagian dari tim pemenangan Anies - Muhaimin. 

“Kita menghormati Pak Ary Ginanjar, Pak Ridwan Dalimunthe kemudian Pak Hensat itu memang mereka memilih secara formal independen,” kata Sudirman di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Rabu (22/11).

Terkait beberapa nama yang yang mempersoalkan keikutsertaannya dalam Timnas AMIN, Katadata.co.id mencoba mengonfirmasi kepada salah satu juru bicara AMIN. Belum ada tanggapan terkait penepisan ini serta kapan daftar terbaru akan dirilis. 

Hingga revisi terakhir, ada dua nama yang terdaftar sebagai juru bicara Timnas AMIN namun menepis keikutsertaannya. Selain Husein Abdullah atau Uceng juga ada nama Hendri Satrio alias Hensat. Hendri masuk dalam daftar juru bicara timnas AMIN.

Sebelumnya, ada juga nama Ary Ginanjar. Namun namanya tidak ada di revisi kedua dan ketiga.

“Ada kesalahan penyebutan Nama Pak Ary Ginanjar, beliau tidak termasuk dalam Timnas AMIN,” dikutip dari daftar Timnas AMIN versi revisi kedua. 

Selain di posisi juru bicara, ada salah satu dewan pakar yang menolak pencatutannya. Ia adalah Komisaris Trans Digital Media Ridwan Dalimunthe. Padahal, diumumkan dalam konferensi pers Timnas AMIN, Selasa (21/11). 

Husein Abdullah

Hingga revisi terakhir per Selasa (21/11), nama Uceng masih tercatat dalam Timnas AMIN. Namun pada Rabu (22/11), Sudirman Said mengonfirmasi Uceng ini tidak bisa dicatat dalam Timnas AMIN karena kode etik. Menurut Sudirman, Uceng masih memegang beberapa posisi komisaris yang membuatnya tidak bisa masuk dalam Timnas AMIN.

Dari penelusuran Katadata, Husain Abdullah tercatat sebagai komisaris utama PT Semen Tonasa. Jabatan ini sudah ia emban sejak 2022 hingga 2027. Begitu juga dengan komisaris PT Pupuk Iskandar Muda. Sebelumnya, Uceng sempat menjadi Komisaris Independen BNI Life.

Katadata juga telah mengkonfirmasi Husain secara terpisah, tapi pria asal Pare-pare ini menolak memberikan keterangan. Bila melihat daftar nama Timnas AMIN per 21 November lalu, penulisan nama Jubir JK ini pun salah, yakni Hussein Abudullah. 

Hendri Satrio

Selain Uceng, nama lain yang juga menepis keikutsertaannya di Timnas AMIN adalah Hendri Satrio. Pendiri Pendiri Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia atau KedaiKopi ini mengatakan itu bisa jadi Hendri Satrio yang lain.

“Bukan, itu bukan saya, karena saya belum dihubungi lagi tentang pencantuman nama saya,” kata Hendri pada keterangan tertulis, “Mungkin itu Hendri Satrio yang lain.”

Menurutnya, harus ada kejelasan di awal sebelum menyebutkan nama seseorang dalam tim sukses paslon. Perbincangan ini bukan hanya membahas tujuan pencantuman nama, tapi juga terkait dengan strategi yang diusung. 

Akademisi Universitas Paramadina ini lalu mengatakan wajib hukumnya untuk mengonfirmasi lagi sebelum mengumumkan daftar nama. Ia pun memilih untuk mengawal Indonesia saja, hal ini sudah ia sampaikan dalam pidatonya 16 November lalu.

Ary Ginanjar

Dalam daftar Timnas AMIN yang pertama diterima media, ada nama pendiri lembaga pembangunan karakter ESQ, Ary Ginanjar. Meski begitu, nama ini direvisi di perubahan kedua. 

Ary juga sudah mengklarifikasi dirinya tidak masuk ke Timnas AMIN melalui unggahan di Instagram. Ia mengatakan tidak tahu menahu terkait penyebuan namanya sebagai juru bicara tim sukses manapun. Apalagi, tidak pernah ada komunikasi apapun sebelum itu. 

“Saya sebagai pendiri dan pimpinan lembaga pembangunan karakter ESQ, menegaskan bahwa kami netral dan tidak berpolitik praktis,” kata Ary dalam unggahan Instagram.

Ridwan Dalimunthe

Tokoh lain yang meminta namanya dihapus dari daftar adalah Ridwan Dalimenthe. Ridwan mengatakan merasa terhormat dan berterima kasih atas pencatutannya.

Menurut Ridwan ia tidak berkenan namanya masuk dalam daftar karena masih aktif di media. Ia menyebut sebagai praktisi media yang menyuarakan netral dalam pemilu 2024.

Anies Baswedan sudah menanggapi permintaan Ridwan. Calon presiden Koalisi Perubahan ini akan mengatur susunan Timnas AMIN, terkait tokoh yang keluar masuk. 

"Ya nanti kita atur lah, gampang," kata Anies usai menghadiri acara Diskusi & Diseminasi Mahasiswa Mendebat Capres-Cawapres di DBL Arena Surabaya, Rabu (22/11)

Reporter: Amelia Yesidora