Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar kembali merespons tudingan pernyataan kubu Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar soal penyebab ketiadaan debat calon wakil presiden. 

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Said Didu, mengatakan timnya akan tetap menginginkan ada debat cawapres. Ia menepis kabar bahwa kubu paslon nomor urut satu itu menyatukan debat capres dan cawapres.

"Bagi saya, harusnya KPU tidak membuka ruang untuk mengubah format debat di luar peraturan perundang-undangan. Walaupun ada usulan dari peserta," kata Said Didu pada wartawan di Jakarta, Senin (4/12).

Polemik komposisi debat capres-cawapres ini mengemuka usai rapat FGD yang dilaksanakan di KPU pada 29 November lalu. Said mengaku, dirinya tidak mengikuti rapat tersebut. Meski demikian, ia menjanjikan Anies dan Muhaimin hadir pada tiga debat presiden dan dua debat wakil presiden.   

Co-captain Timnas AMIN Nihayatul Wafiroh adalah salah satu perwakilan AMIN yang hadir dalam FGD tersebut. Nihayatul mengatakan, tim Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming mengusulkan format debat hanya pemaparan dan pendalaman dokumen visi misi. Ini berarti debat hanya berupa tanya-jawab paslon dengan panelis, tanpa sanggahan antar paslon. 

Silaturahim nasional relawan Garda Matahari (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.)

Nihayatul bercerita, tim Prabowo-Gibran menganggap model saling menanggapi antar paslon bakal menghabiskan banyak waktu. Akibatnya, tidak ada kesempatan menjelaskan visi dan misi masing-masing paslon.

Menurutnya, jika format ini disetujui KPU, maka akan membatasi pengenalan pemilih terhadap kualitas para paslon. Ia juga mengatakan format tersebut terkesan ingin memberikan kenyamanan pada paslon tertentu.

“Penolakan serupa juga diutarakan oleh Tim Paslon 3,” kata Nihayatul dalam keterangan tertulis, Senin (4/12). 

Timnas AMIN juga menyarankan pasangan capres-cawapres selalu dihadirkan dalam seluruh agenda debat. Namun hal ini bukan berarti mereka ingin menghilangkan debat cawapres.

“Artinya, jika agenda debat yang sedang berlangsung adalah antara cawapres, maka capres bisa tetap dihadirkan meskipun sebagai audiens," katanya.

Sebelumnya, Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo mengatakan usulan tersebut sebenarnya datang dari Timnas AMIN pada rapat dengan KPU pada 29 November.

Dradjad mengatakan dalam rapat tersebut, perwakilan Anies-Muhaimin memberikan masukan agar capres dan cawapres hadir dalam debat. "Pembagian waktu atau porsi berbicara silakan diatur oleh KPU," katanya dalam keterangan tertulis.

Mendengar usulan tersebut, perwakilan TKN Prabowo-Gibran yang dipimpin Burhanuddin Abdullah setuju. Meski demikian, Dradjad tak dapat mengungkapkan siapa kubu AMIN yang melontarkan usulan.

Reporter: Amelia Yesidora