Deretan Blunder Gibran saat Kampanye, dari Susu hingga Asam Sulfat

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Ilustrasi, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (tengah) membagikan susu kemasan ke warga di area hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (3/12/2023).
Penulis: Agung Jatmiko
5/12/2023, 16.43 WIB

Calon wakil presiden nomor 2 Gibran Rakabuming Raka diberitakan melakukan serangkaian blunder atau kesalahan akibat kecerobohan selama dua pekan kampanye Pilpres 2024. Gibran membuat blunder saat berkampanye di Jakarta dan Tangerang.

Gibran menjalani serangkaian kegiatan kampanye di Jakarta dan Tangerang, akhir pekan lalu. Ia berbagi tugas dengan calon presiden Prabowo Subianto yang berkampanye lokasi terpisah.

Pasangan capres dan cawapres nomor urut dua ini, memang berencana lebih banyak berkampanye di akhir pekan, dan berlangsung di lokasi yang terpisah.

Baik Prabowo maupun Gibran, akan mengambil cuti di akhir pekan untuk bepergian ke luar daerah. Menteri Pertahanan dan Wali Kota Solo tersebut, akan lebih banyak mendengar aspirasi dari publik dalam kampanyenya.

Blunder Gibran Rakabuming saat Berkampanye

Berikut deretan blunder yang dibuat Gibran selama kampanye dan menuai kritik dari publik: 

1. Bagi-bagi Susu Gratis

Gibran membuat blunder  saat membagikan susu gratis saat hari bebas kendaraan atau car free day (CFD) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

Pembagian susu gratis ini saat sosialiasi visi dan misi Prabowo-Gibran terkait pemberian makan siang dan susu gratis bagi anak sekolah.

Namun, pembagian susu gratis ini menuai kritik, karena CFD sedari awal bukan merupakan arena yang boleh dimanfaatkan untuk kampanye politik. Larangan kegiatan politik di area car free day itu, termaktub dalam Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2016 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB).

Secara spesifik, tertera pada Pasal 7 ayat 2, yang menyebutkan "Hari Bebas Kendaraan Bermotor tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan partai politik dan SARA serta orasi ajakan yang bersifat menghasut".

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu DKI Jakarta Benny Sabdo mengatakan, kegiatan membagikan susu yang dilakukan oleh Gibran tersebut tanpa pemberitahuan kepada Bawaslu.

Menanggapi teguran Bawaslu tersebut, GIbran membela diri kegiatan yang dilakukannya tidak melanggar aturan Pemilu. Ia beralasan, rombangannya tidak membawa atribut kampanye saat membagikan susu gratis.

2. Tidak Serius Menjawab Pertanyaan Mengenai Harga Pangan

Gibran membuat blunder saat tidak serius menjawab dan tak menerima aspirasi dari masyarakat saat bertandang ke Pasar Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Dalam kunjungan tersebut, ada seorang ibu yang bertanya mengenai cara Gibran menstabilkan harga pangan.

Menjawab pertanyaan tersebut, Gibran hanya tersenyum dan mengatakan harga bahan pangan pokok selalu mengalami kenaikan di akhir tahun. Level harga, dikatakan Gibran, baru akan turun awal tahun. "Akhir tahun kan emang harganya lagi naik semua ini, mudah-mudahan awal tahun sudah stabil ya, ini dari sisi konsumen ini," kata dia. 

Jawaban Gibran itu menuai kritik salah satunya dari cawapres nomor urut 1, Muhaimin atau Cak Imin. Dia mengatakan kenaikan harga pangan harus diantisipasi. 

"Harga naik itu harus diantisipasi, sebetulnya sangat mungkin dan bisa dilakukan asal proses produksi bisa distribusi, proses penjagaan harga oleh negara, oleh pemerintah dilakukan," kata Cak Imin di Pasar Raya Padang, Senin (4/12).

3. Salah Ucap Asam Folat

Blunder Gibran berikutnya, adalah salah mengucapkan Asam Folat dengan Asam Sulfat. Salah penyebutan ini, saat Gibran memaparkan tujuan Indonesia Emas 2024 dalam acara Diskusi Ekonomi Kreatif, di Jakarta Selatan, pada Minggu (3/12).

"Lalu ketika hamil harus dicek dia misalnya asam sulfat, yodiumnya terpenuhi tidak ketika anaknya lahir, sampai 2 tahun ASI-nya terpenuhi tidak, berat badannya, dan tinggi badannya oke tidak," kata Gibran.

Seperti diketahui, asam folat merupakan jenis vitamin B yang biasanya ditemukan dalam makanan seperti kacang kering, kacang polong, lentil, jeruk, produk gandum, hati, asparagus, bit, brokoli, kecambah, atau bayam.

Asam folat dapat membantu tubuh memproduksi dan memelihara sel-sel baru dan juga membantu mencegah perubahan pada DNA yang dapat menyebabkan kanker.

Sedangkan, Asam Sulfat merupakan zat yang berupa cairan padat, tidak berwarna, berminyak dan bersifat korosif. Zat dengan rumus kimia H2SO4 ini, merupakan zat korosif yang dapat merusak kulit, mata, gigi, dan paru-paru. Paparan yang parah dari zat ini dapat menyebabkan kematian.

Dalam berbagai konsentrasi, asam sulfat digunakan dalam pembuatan pupuk, pigmen, pewarna, obat-obatan, bahan peledak, detergen, garam, dan asam anorganik.

4. Enggan Berdiskusi di Acara Diskusi

Blunder Gibran yang terakhir yakni enggan berdiskusi dengan audiens dalam acara diskusi. Kejadian ini terjadi dalam acara diskusi dimana Wali Kota Solo tersebut salah menyebutkan Asam Folat dan Asam Sulfat, yakni di acara Diskusi Ekonomi Kreatif.

Putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut menuai kritikan, karena dianggap enggan berdiskusi, dan melontarkan komentar yang terkesan meremehkan audiens.

Dalam video yang beredar, Gibran terlihat enggan meladeni pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan peserta acara. Dalam diskusi tersebut, ia juga melontarkan pernyataan yang menuai kritik.

"Kepada temen-temen saya nanti minta masukan ya. Tapi kalau bisa mengasih solusi sekalian, jangan tanya jawab terus saya yang ngasih solusi, kalian lebih pinter dari saya," ujarnya.

Pernyataan Gibran ini dikritik karena dianggap menolak dialog sehat di dalam acara diskusi. Cawapres nomor urut 2 tersebut juga berseloroh mengatakan ia menginginkan selesai jam 9 sebab dirinya mengantuk dan mau tidur.

Seloroh tersebut dontak menuai reaksi dari warganet, yang menganggap Gibran takut ditanya macam-macam oleh peserta yang hadir.