Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo Naik Efek Pemilih Jokowi

Dok. Istimewa
Pasangan capres cawapres nomor urut 2, Prabowo - Gibran
11/12/2023, 11.28 WIB

Litbang Kompas telah merilis hasil penjaringan opini terbaru mereka. Dari hasil survei pada Desember 2023, pemilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terus melesat meninggalkan pesaing mereka.

Elektabilitas Prabowo-Gibran dalam survei terbaru Litbang Kompas mencapai 39,3%. Angka ini jauh meninggalkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebesar 16,7% dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebesar 15,3%.

Tingkat keterpilihan Prabowo terus meningkat dari Januari 2023 yakni 25,6%. Berbanding terbalik, elektabilitas Ganjar malah menunjukkan tren penurunan.

Dari penjelasan Litbang Kompas, kondisi ini terjadi akibat migrasi dukungan bekas pemilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Pada survei Desember 2023, pemilih Jokowi yang memilih Ganjar hanya 27,4%, turun dari 48,1% pada Agustus 2023.

Sebaliknya, angka pemilih Jokowi-Ma'ruf yang memilih Prabowo mencapai 39,8%. Angka ini meningkat dari survei pada Agustus 2023 yakni 22,9%.

Selain itu, Prabowo mendapatkan limpahan suara dari responden yang puas terhadap kinerja Jokowi. Saat ini, 42,6% responden yang puas dengan kinerja Jokowi memilih Prabowo, sedangkan 21,5% memilih Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo temui mahasiswa Cirebon (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/Spt.)

Meski demikian, masih terdapat jumlah pemilih yang belum menentukan pilihannya. Dari hasil survei pada Desember 2023, sebanyak 28,4% responden belum menentukan pilihan pasangan capres dan cawapresnya. Jika hanya mengacu capres, angka responden yang belum menjatuhkan pilihan mencapai 24,9%.

Angka ini terus meningkat dari bulan-bulan sebelumnya. Pada Januari 2023, responden yang menyatakan belum memiliki capres jagoan baru mencapai 15,8%.

Angkanya sempat meningkat menjadi 18% pada Mei 2023, menurun jadi 15,4% pada Agustus 2023, dan melonjak jadi 24,9% empat bulan kemudian.

Dari penjelasan Litbang Kompas, kelompok yang masih bimbang ini merupakan pemilih Jokowi-Ma'ruf pada Pemilihan Presiden. Selain itu, ada pula responden yang tidak menggunakan hak suara pada pesta politik 2019.

Adapun, survei dilakukan lewat wawancara kepada 1.364 responden tatap muka pada 29 November hingga 4 Desember 2023. Survei ini memiliki tingkat toleransi kesalahan 2,65% pada tingkat kepercayaan 95%.