Survei terbaru Litbang Kompas mengenai elektabilitas tiga pasangan calon presiden-calon wakil presiden menunjukkan Pilpres 2024 bakal berlangsung lebih dari satu putaran.
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menanggapi dengan santai kemungkinan Pilpres 2024 tidak satu putaran. "Ya enggak apa-apa", kata Gibran singkat menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui pada sela-sela kegiatannya di Pasar Rumput, Jakarta, Senin (11/12).
Survei terbaru yang dirilis Litbang Kompas menunjukkan pasangan Prabowo Subianto - Gibran meraih elektabilitas tertinggi, tapi tak mencapai angka 50 persen. Survei digelar pada 29 November - 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden.
Berdasarkan survei tersebut pasangan nomor urut 2 Prabowo - Gibran meraih elektabilitas 39,7 persen. Selanjutnya pada urutan kedua ada pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dengan suara 16,7 persen mengalahkan pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD dengan suara 15,3 persen.
Gibran mengatakan mengatakan tetap akan bekerja keras selama masa kampanye meski berdasarkan hasil survei telah unggul dari yang lain.
Ganjar Respons Kalah dari Anies versi Litbang Kompas
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menanggapi hasil survei terbaru yang dirilis Litbang Kompas. Menanggapi temuan survei itu, Ganjar hanya menjawab santai.
"Tidak apa-apa, jadi sebenarnya ada survei-survei yang lain," kata Ganjar kepada wartawan usai menghadiri launching offline store merchandise Ganjar-Mahfud MD di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (11/12).
Kendati demikian Ganjar mengatakan, temuan survei Litbang Kompas itu menjadi pemicu untuk memperbaiki kinerja. Ia berkeyakinan dengan kerja keras dan soliditas tim pemenangan, suara yang akan diperoleh pada pemilu yang digelar 14 Februari 2024 akan jauh berbeda.
"Buat kami itu menjadi pemicu saja, agar kami bisa berpacu lebih bagus lagi," kata Ganjar.
Ganjar pun mengaku tak berkecil hati dengan hasil itu. Menurutnya, masih ada waktu tersisa yang bisa dimanfaatkan untuk konsolidasi. Di sisi lain ia tidak berkomentar lebih jauh mengenai faktor turunnya suara versi Litbang Kompas.
Survei terbaru yang dirilis Litbang Kompas digelar dengan menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia. Adapun tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error kurang lebih 2,65 persen.
Kompas menyatakan dukungan terhadap para capres masih sangat bisa berubah pada saat pilpres lantaran besarnya suara pemilih yang bimbang atau belum menentukan sikap. Survei menunjukkan masih ada 28,7% pemilih yang belum menentukan sikap atau undecided voters.