Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat gempa dengan skala magnitudo 4,6 yang terjadi pada Kamis, (14/12), sekitar pukul 06.35 WIB. Gempa ini mengakibatkan ratusan rumah di Sukabumi rusak.
"Hingga kini kami masih melakukan pendataan terhadap rumah yang terdampak bencana gempa," kata Humas BPBD Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria dilansir dari Antara, Jumat (15/12).
Informasi yang dihimpun tim penanggulangan bencana, ada empat kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang terdampak gempa yang berpusat di Kota Bogor, yakni Kecamatan Kabandungan, Kalapanunggal, Cikembar dan Kadudampit.
Dari empat kecamatan tersebut, yang paling parah terdampak gempa yakni Kabandungan, di mana ada ratusan rumah warga yang rusak tersebar di beberapa desa seperti Desa Cihamerang sebanyak 41 rumah rusak (39 unit rusak ringan dan 2 unit rusak sedang) dengan jumlah penyintas 41 kepala keluarga atau 139 jiwa.
Kemudian di Desa Cipeuteuy total ada 137 rumah rusak, dengan rincian 38 rusak ringan, 26 rusak sedang dan tiga rusak berat. Untuk jumlah penyintas masih dalam pendataan. Tidak hanya itu, di desa ini dua unit fasilitas umum rusak dan jalan retak di dua titik.
Di Desa Tugubandung sebanyak 18 rumah rusak ringan dan satu rumah rusak sedang dengan jumlah penyintas 21 KK atau 79 jiwa. Di Desa Kabandungan ada 37 rumah rusak ringan dengan jumlah penyintas 37 KK atau 130 jiwa. Desa Mekarjaya sebanyak 18 rumah rusak ringan dan satu rusak sedang. Jumlah penyintas 20 KK atau 70 jiwa.
Selanjutnya dampak gempa di Kecamatan Kalapanunggal tepatnya di Desa Walangsari sebanyak satu unit rumah rusak sedang.
Di Desa Sukamanis, Kecamatan Kadudampit, satu rumah rusak ringan. Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar ada satu rumah rusak sedang. Tidak ada korban jiwa pada kejadian gempa yang terjadi Kamis pagi.
PMI Bergerak
Sementara Staf Humas PMI Kabupaten Sukabumi Ariel Solehudin mengatakan, pihaknya telah merespons kejadian tersebut.
"Personel PMI Kabupaten Kabupaten Sukabumi sudah bergabung dengan petugas gabungan lainnya untuk melakukan pemantauan posko, asesmen serta membantu proses evakuasi," ujarnya.
Selain itu, menyiagakan personel dan satu kendaraan rescue double cabin untuk mempermudah mobilisasi di tempat kejadian. Kemudian menugaskan personel yang sudah dilengkapi dengan perlengkapan pertolongan pertama.
"PMI akan terus memantau serta memberikan informasi terkini seputar penanganan gempa ini,"katanya.