Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah menyiapkan tujuh rumah sakit di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Jokowi berharap keberadaan sejumlah rumah sakit modern itu bisa menekan laju masyarakat untuk berobat ke luar negeri.
Jokowi mengatakan ada empat rumah sakit (RS) yang sudah mulai dalam proses pembangunan, yakni RS Abdi Waluyo, RS Hermina dan RS Mayapada. Kemudian ada satu fasilitas kesehatan milik pemerintah, yaitu RS Umum Pusat yang masih dalam tahap groundbreaking pada hari ini.
"Setelah ini sudah antre lagi tiga RS swasta. Saya tidah tahu di IKN ini kok pada berbondong-bondong mendirikan rumah sakit," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam grounbreaking RS Umum Pusat di IKN, disiarkan oleh Youtube Sekretariat Presiden pada Rabu (20/12).
Jokowi menjelaskan keberadaan RS Umum Pusat IKN nantinya berkonsentrasi pada perawatan dan penanganan penyakit jantung dan stroke. Adapun seremoni grounbreaking RS Abdi Waluyo terlaksana pada 22 September lalu.
Nilai investasi dari pembangunan RS milik swasta itu mencapai Rp 2 triliun, dengan kapasitas 400 kamar dan khusus melayani perawatan subspesialis.
Jokowi juga telah meresmikan groundbreaking proyek RS Mayapada Hospital Internasional dan RS Hermina di IKN pada Rabu (1/11). Rumah sakit Mayapada merupakan proyek investasi Mayapada Group dan dapat beroperasi pada semester II 2024.
Nantinya RS Mayapada siap memberikan pelayanan ibu dan anak, operasi, dan penanganan gawat darurat seperti jantung, stroke hingga bedah ortopedi. Jokowioptimistis rumah sakit senilai Rp 500 miliar itu bakal memberikan pelayanan yang baik karena bekerja sama dengan Apollo Hospital dari India.
Sementara itu, RS Hermina akan fokus untuk kesehatan ibu dan anak, tumbuh kembang anak, ortopedi, onkologi, hingga neurologi. Rumah sakit senilai Rp 650 miliar itu bakal dilengkapi dengan fasilitas pelayanan gawat darurat. RS ini juga akan melayani pasien yang berobat dengan pendanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Nanti mestinya kalau sudah jadi semuanya, tidak ada lagi masayarakat kita yang pergi ke Malaysia, Singapura, Jepang, atau ke Amerika Serikat untuk kesehatannya. Kita harapkan nanti semuanya bisa dilakukan di Indonesia, di IKN," ujar Jokowi.
Keberadaan sejumah rumah sakit tersebut diharap bisa mengurangi jumlah WNI yang berobat ke luar negeri. Menurut Jokowi, jutaan WNI yang berobat ke luar negeri mengakibatkan larinya uang Rp 100 triliun per tahun dari Indonesia.
"Seingat saya hampir 2 juta masyarakat kita kalau sakit itu pergi ke luar negeri," ujarnya.