Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menawarkan strategi slepet untuk mengentaskan ketimpangan ekonomi Indonesia. Ia menjelaskan slepet adalah tradisi santri yang biasa digunakan untuk membangunkan mereka yang tidur, menggerakkan yang loyo, dan mengingatkan yang lalai.
“Slepet adalah sebuah disrupsi. Disrupsi itu adalah awal perubahan,” kata Cak Imin dalam Debat Cawapres 2024 yang diadakan di JCC Senayan, Jakarta, pada Jumat (22/12).
Cak Imin, panggilan akrabnya, menyoroti tiga hal dalam kesenjangan ekonomi. Pertama, ia ingin menurunkan pajak masyarakat kelas menengah dan meningkatkan pajak bagi 100 orang terkaya di Indonesia.
Kedua, menghilangkan tengkulak dan mafia yang kerap mengganggu harga pangan. Ketiga, tingginya angka pengangguran yang dirinci sebanyak 8 juta dan 80 juta pekerjaan informal.
“Penghasilannya tidak pasti, dompetnya tetap tipis. Ini harus kita slepet,” kata Cak Imin sembari mengibaskan kain batik yang tersampir di bahunya.
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menjanjikan 5% Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) akan digunakan untuk mengembangkan potensi anak-anak muda Indonesia.
"Memastikan 5% anggaran APBN, atau sekitar Rp 150 trilun, khususnya kamu-kamu muda Indonesia yang memiliki energi besar menjadi bagian terdepan bagi kemajuan bangsa kita," kata Cak Imin