Survei Indikator Desember: Elektabilitas PDIP Turun, Gerindra Naik
Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru soal elektabilitas partai politik atau parpol jelang Pemilu 2024. Hasilnya, tren elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terus mengalami penurunan, sedangkan elektabilitas Partai Gerindra makin naik.
Meski trennya menurun, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan elektabilitas PDIP masih berada di urutan teratas dengan 19,1 persen. Sedangkan Partai Gerindra berada di urutan kedua dengan 18,2 persen.
"Tren (elektabilitas) PDIP sempat turun di April ini pada saat isu gagalnya Piala Dunia U-20, kemudian recover terutama saat mendeklarasikan Ganjar sebagai capres. Tapi trennya turun terus," kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei tersebut secara daring, Selasa (26/12/2023). "Sementara Gerindra kebalikannya. Kalau kita tarik dari tahun lalu trennya naik konsisten naik," ujarnya.
Meski begitu, Burhanuddin mengaku belum bisa memastikan partai mana yang unggul antara PDIP dan Gerindra dalam survei ini. Karena selisih perolehan kedua partai ini sangat tipis, yakni 0,9 persen, lebih rendah dari tingkat kesalahan atau margin of error dalam survei ini.
"Kami tidak tahu siapa yang unggul di antara kedua partai ini karena selisihnya dalam margin of error 2,9 persen plus minus," kata Burhanuddin.
Survei ini digelar pada 23-24 Desember 2023 atau setelah debat cawapres kedua yang digelar pada 22 Desember 2023 lalu. Survei melibatkan 1.217 responden yang dipilih secara acak. Survei dilakukan dengan metode wawancara langsung lewat telepon oleh pewawancara yang sudah profesional. Para responden diberi pertanyaan 'jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan ibu/bapak pilih dari partai berikut ini?'.
Berikut hasil survei elektabilitas partai politik yang dilakukan Indikator Politik Indonesia.
- PDIP 19,1%
- Gerindra 18,2%
- Golkar 9,3%
- PKB 7,8%
- NasDem 6,2%
- PKS 6%
- PAN 4,5%
- Demokrat 4,4%
- PPP 2,8%
- PSI 2,4%
- Perindo 1,7%
- Ummat 0,8%
- Hanura 0,4%
- PBB 0,4%
- Gelora 0,3%
- Buruh 0,2%
- Garuda 0,2%
- PKN 0,1%
Dalam hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia tersebut, terlihat hanya ada 8 partai yang bisa lolos ambang batas untuk masuk parlemen atau parliamentary threshold, yakni di atas 4 persen. Kedelapan partai tersebut adalah PDIP, Gerindra, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat.
"Saya tidak ingin katakan PPP dan PSI pasti tidak lolos, tapi mereka strugling untuk bisa lolos dari 4 persen parliamentary threshold, di luar itu agak berat," ujar Burhanuddin. Namun, kondisi ini masih bisa berubah, masih ada dua bulan sebelum pemilu berlangsung pada 14 Februari 2024.