Survei: Kepuasan Publik ke Jokowi 74%, Korupsi Masih Jadi Persoalan

ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/tom.
Presiden Joko Widodo menunjukkan buah naga yang diberikan oleh warga penerima manfaat Program Tanah Objek Reforma Agraria Perhutanan Sosial (TORA-PS) dalam acara bertajuk Matur Nuwun Pak Jokowi di Ruang Terbuka Hijau Maron, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (27/12/2023).
27/12/2023, 18.01 WIB

Survei terbaru Centre for Strategic and International Studies alias CSIS menunjukkan 74% pemilih di Indonesia mengaku puas dengan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Kepuasan masyarakat terhadap Jokowi terutama mengacu kepada kerja mantan Wali Kota Solo tersebut meningkatkan kesejahteraan dan memberantas kemiskinan.

“Bila diuji pada empat bidang strategis, sebagian besar puas dengan kinerja pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat (69,5%) dan mengurangi angka kemiskinan (53,8%),” tulis laporan tersebut pada Rabu (27/12).

 Di sisi lain, 50,3% pemilih tidak puas dengan upaya pemerintah mengurangi angka korupsi dan kemampuan menjaga stabilitas harga pokok (58,2%).

Berdasarkan tiga paslon, mayoritas pemilih Prabowo dan Ganjar mengaku puas dengan kinerja pemerintahan. Rincinya, 87,3% pemilih Ganjar puas dengan kinerja Jokowi sementara pemilih Prabowo 80,5%. Sementara itu, pemilih Anies terbelah antara 52,2% puas dan 47,8% tidak puas. 

 Angka pemilih Anies-Muhaimin yang tidak puas pada kinerja Jokowi jauh lebih tinggi daripada pemilih Prabowo-Gibran (19,5%) dan Ganjar-Mahfud (12,3%).

Sebelumnya, Survei Indikator Politik Indonesia pada 23 November–1 Desember 2023 menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja Jokowi senilai 76,2%. Mayoritas responden (33,6%) puas karena Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kerap memberikan bantuan sosial (bansos) kepada rakyat kecil.

Sementara alasan nomor dua atau 25,1% responden mengaku puas dengan kinerja Jokowi karena telah menyediakan infrastruktur jalan, jembatan, bentungan dan sebagainya.

Sigi CSIS sendiri menyebut hanya 31,6% pemilih yang mendapat bansos dalam tiga bulan terakhir. Sisanya setara 68,4% tidak pernah menerima bansos dalam tiga bulan belakangan. 

“Dalam crosstabulasi data, bansos ini menyebar di tiga orang paslon,” kata Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes dalam paparannya.

Sebesar 25,7% pemilih Anies-Muhaimin pernah menerima bansos, 36,6% pemilih Prabowo-Gibran pernah menerima bansos, dan 36,1% pemilih Ganjar-Mahfud pernah menerima bansos. 

Reporter: Amelia Yesidora