Jokowi Janjikan Bangun KEK Industri Kayu dan Mebel kepada Eks Relawan

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/nym.
Pengunjung melihat koleksi mebel yang dipamerkan pada acara Obral Mebel Kualitas Ekspor di Mall The Park, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (4/8/2023).
29/12/2023, 17.11 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berencana untuk membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) industri kayu sebelum habis masa jabatan pada Oktober 2024. Rencana itu disampaikan Jokowi bersama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia kepada organisasi pengusaha Sedulur Kayu dan Mebel atau Sekabel di Istana Merdeka Jakarta pada Jumat (29/12).

Sekabel ini merupakan relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Ketua Umum Sekabel, Setyo Wisnu Utomo, menceritakan bahwa ada 30 daerah yang diusulkan untuk menjadi KEK Industri Kayu.

"Saya belum bisa bocorkan lokasinya, kalau dibocorkan nanti harga tanahnya naik enggak karuan. Mohon maaf," kata Wisnu saat ditemui usai rapat.

Dia melanjutkan, rencana pembangunan KEK industri kayu berawal dari keresahan Jokowi terkait performa industri kayu dan mebel yang belum menunjukkan kontribusi signifikan terhadap pemasukan negara.

Menurut Wisnu, industri kayu dan mebel domestik punya potensi untuk menjadi sektor usaha unggulan, mengingat saat ini ada ribuan perusahaan yang telah menyerap jutaan tenaga kerja.

Belum optimalnya pengembangan industri kayu dan mebel domestik terlihat dari selisih capaian ekspor Vietnam dan Indonesia. Menurut Wisnu, besaran ekspor produk mebel Indonesia hanya US$ 2 miliar, sementara Vietnam mencapai US$ 15,7 miliar.

Jokowi sebelumnya mengatakan monetisasi usaha mebel nasional pada tahun lalu sejumlah US$ 2,8 miliar atau Rp 42,9 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.350 per dolar AS. Angka ini masih jauh dari potensi usaha mebel nasional yang dapat menyentuh US$ 766 miliar.

"Dalam kurun waktu 9 tahun pemerintahan beliau, industri kayu kita ternyata tidak bisa memberikan satu hasil yang signifikan. Baik itu kenaikan dalam market maupun dalam hal pendapatan di masing-masing perusahaan," ujar Wisnu.

Wisnu menjelaskan pembangunan KEK industri kayu dan mebel merupakan komitmen Jokowi untuk melanjutkan perluasan pada program hilirisasi. Adapun produk yang akan dihasilkan dari proyek hilirisasi kayu berupa mebel dan bahan bangunan berbahan baku kayu.

Dia menuturkan lemahnya pengembangan industri kayu dan mebel saat ini disebabkan oleh minimnya teknologi dan mesin pengolah kayu. Dengan adanya KEK, Wisnu berharap produksi mebel ke depan dapat dihasilkan secara lebih cepat dan bervariasi.

"Di KEK nanti akan dihadirkan teknologi terbaik dunia untuk menghadirkan daya saing dan merebut pasar dari negara lain, utamanya Vietnam," kata Wisnu.

Lebih lanjut, kata Wisnu, Jokowi berencana untuk melaksanakan seremoni peletakan batu pertama atau ground breaking KEK Industri Kayu sebelum masa habis jabatan sebagai Presiden RI pada Oktober tahun depan. "Beliau berharap semasa kepemimpinan beliau sudah dilakukan ground breaking," ujarnya.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu