Prabowo Janji Jaga Kebebasan Pers: Meski Kadang Sakit Hati Bacanya

ANTARA FOTO/Henry Purba/agr/Spt.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan sambutan saat peresmian dan penyerahan proyek bantuan air bersih di Karanganyar, Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
4/1/2024, 17.38 WIB

Calon Presiden Prabowo Subianto berbicara soal keberadaan pers sebagai tolok ukur kemajuan demokrasi sebuah negara. Pers dinilai sebagai instrumen kontrol kinerja pemerintah.

"Sering dikatakan suatu negara yang persnya kuat, tidak ada kelaparan. Itu salah satu. Karena begitu ada kelaparan, semua tahu," kata Prabowo saat mengisi dialog capres di di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Gedung Dewan Pers Jakarta pada Kamis (4/1).

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengakui bahwa keberadaan pers membuat diri dan partainya berkembang saat ini. Prabowo mengatakan dampaknya, dirinya bisa menjadi calon presiden.

"Saya tidak mungkin di sini tanpa pers yang bebas. Saya, partai saya, bisa berkembang karena ada kebebasan pers," ujar Prabowo.

Prabowo menyanjung keberadaan pers dapat menjadi sinyal pemerintah untuk menangkap persoalan di masyarakat. Ia bahkan juga meminta pers tetap bekerja untuk mengkritik dengan keras.

"Kadang sakit hati kita baca. Tapi itu juga mengendalikan kita," kata Prabowo.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu