Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan kecelakaan Kereta Api (KA) Turangga dan kereta Commuterline Bandung Raya menjadi momen meningkatkan kembali pelayanan di sektor perkeretaapian.
"Kecelakaan itu adalah suatu pelajaran yang mahal bagi kita dan marilah kita bersama-sama meng-improve apa yang menjadi layanan kita semuanya," ucap Menhub di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (6/1).
"Saya atas nama pribadi dan atas nama kementerian Perhubungan semuanya turut berduka," kata dia.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan telah berhasil mengevakuasi sebanyak 8 unit KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dan 6 unit kereta Commuterline Bandung Raya usai mengalami kecelakaan di di km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka.
"Yang masih tersisa di lokasi kejadian yaitu 2 unit lokomotif dan 4 unit kereta," kata Vice President Public Relations KAI Joni Martinus.
Joni menyampaikan KAI terus melakukan evakuasi terhadap eks rangkaian kereta yang masih berada di lokasi kecelakaan. Dalam proses evakuasi tersebut, sebanyak 200 personel dikerahkan yang terdiri dari tim KAI, KAI Commuter, BTP wilayah Jabar Kemenhub, Basarnas, dan pemangku kepentingan terkait lainnya. KAI juga menggunakan alat berat berupa satu unit crane, enam unit dongkrak elektrik serta peralatan pendukung alat berat lainnya.
Terkait update korban dalam kejadian tersebut hingga Jumat (5/1) pukul 15.00, yaitu empat petugas meninggal dunia yakni masinis, asisten masinis, pramugara, dan petugas keamanan. Selain itu, 33 orang mengalami luka-luka yang dirawat di RSUD Cicalengka sebanyak 26 orang, RS AMC dua orang, RS Edelweiss dua orang, dan RS Santosa tiga orang.