Elektabilitas Terancam, Sandiaga Uno Yakin PPP Bakal Lolos ke Senayan

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/foc.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno (tengah) berdialog dengan para bakal calon legislatif (Bacaleg).
14/1/2024, 12.01 WIB

Ketua Badan Pemenangan Pemilu atau Bappilu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno optimistis partainya bakal lolos masuk ke Senayan pada Pemilu 2024. Menurutnya elektabilitas PPP saat ini sudah melampaui ambang batas untuk bisa lolos ke parlemen atau parliamentary threshold.

Aturan parliamentary threshold tercantum dalam Pasal 414 dan 415 Undang-Undang Nomor 7 Tahun Tahun 2017. Dalam UU itu ditetapkan sebuah parpol harus memperoleh suara sekurang-kurangnya 4% dari jumlah suara nasional untuk bisa memperoleh kursi di DPR. 

"Pemilu 2024 tinggal 30 hari lagi, PPP hasilnya optimal bersama Pak Ganjar sudah melewati 4%," katanya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (14/1). 

Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD ini mengatakan pencapaian tersebut merupakan hasil yang optimal untuk Partai Persatuan Pembangunan. Hal ini seiring dengan kebersamaan PPP dengan Ganjar-Mahfud MD. 

Sandiaga menilai calon presiden periode 2024-2029 Ganjar Pranowo, merupakan sosok yang memperjuangkan aspirasi masyarakat terutama untuk rakyat ekonomi kecil. "Itu juga yang kami perjuangkan di PPP dan kami solid," ujarnya.

Sandiaga cukup optimistis PPP lolos ke parlemen, meski hasil survei sejumlah lembaga menyebutkan elektabilitas partai tersebut terancam.

Survei terbaru elektabilitas partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024 yang dirilis oleh lembaga riset internasional Ipsos Public Affairs pekan lalu menyebutkan elektabilitas PPP hanya 1%.

Sedangkan dalam survei Indikator Politik yang dirilis pada 26 Desember 2023, elektabilitas PPP masih jauh dari batas parliamentary threshold, yakni hanya 2,8 persen.

Sebelumnya, hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada akhir tahun lalu menyebutkan elektabilitas PPP hanya 3,5%. Kemudian hasil survei Litbang Kompas yang dirilis pada 12 Desember 2023, juga menyebutkan elektabilitas PPP hanya 2,4%.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail