Rekam Jejak 11 Panelis Debat Keempat, Cawapres Bicara Isu Lingkungan
Komisi Pemilihan Umum kembali menggelar debat calon wakil presiden atau cawapres dalam rangkaian pemilihan presiden 2024. Debat yang berlangsung di Jakarta Convention Center atau JCC pada Minggu (21/1) bakal mempertemukan tiga cawapres yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD.
Untuk memastikan kualitas debat keempat ini KPU telah menunjuk 11 orang panelis. Para panelis bertugas menyiapkan pertanyaan yang akan dibahas oleh ketiga cawapres. Adapun tema debat keempat ini berkaitan dengan agraria, masyarakat adat, dan desa.
Aktivis Lingkungan sekaligus Perangkai Gotong Royong & Dewan Pengurus Koalisi Ekonomi Membumi, Gita Syahrani menyebut visi dan misi tiga calon presiden (capres) hingga kini belum ada yang mendobrak isu yang diangkat debat hari ini. Ia mengatakan bahwa adanya perbedaan antara visi misi dengan apa yang dipaparkan saat debat.
“Enggak ada, maksudnya kalo visi misi enggak ada. Aku sendiri kayak enggak bisa milih,” kata Gita di Kantor Katadata.co.id, Minggu (21/1).
Adapun yang paling penting sekarang, kata Gita, seharusnya ketiga capres dan cawapres perlu gencarkan implementasi. Bagaimana rekam jejak 11 panelis debat keempat capres?
Profil 11 panelis debat cawapres Minggu (21/1)
1. Profil Panelis Debat Abrar Saleng
Abrar Saleng adalah seorang ahli hukum agraria dan sumber daya alam Universitas Hasanuddin. Pria yang lahir pada 1963 ini adalah Guru Besar Hukum Pertambangan Universitas Hasanuddin. Ia sudah mengajar di kampus tersebut sejak 1989 hingga sekarang.
Abrar menempuh pendidikan magister di universitas yang sama sebelum akhirnya menempuh jenjang doktoral di Bandung. Ia terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Hukum Universitas Hasanuddin dan Universitas Pejuang Republik Indonesia (dulunya UVRI) pada 1988.
Melansir laman resmi Unhas, Abrar sudah menerbitkan tiga buku: Hukum Agraria (2010), Hukum Pertambangan (2004), Hukum Sumber Daya Alam (2013). Publikasi ilmiah terbanyak yang ia tulis adalah terkait hukum pertambangan dan kapita selekta hukum sumber daya alam.
2. Profil Panelis Debat Arie Sujito
Arie Sujito merupakan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Gadjah Mada. Arie adalah Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni UGM. Ia juga menjabat Ketua Ikatan Sosiologi Indonesia. Di kampus tersebut, ia sudah menjadi dosen sejak 1999.
Arie lulus dari jurusan sosiologi UGM pada 1997 dan melanjutkan master jurusan yang sama pada 2004. Barulah pada 2014 ia memperoleh gelar doktor sosiologi dari kampus yang sama.
Lelaki ini juga dikenal sebagai pengamat politik. Ketertarikannya adalah pada bidang Demiliterisasi dan Desentralisasi, Dinamika Politik Lokal Indonesia, Pengembangan Desa dan Penguatan Ekonomi Lokal, serta Pengembangan Good Governance dalam Konteks Otonomi Desa.
3. Profil Panelis Debat Arif Satria
Arif merupakan seorang ekologi Politik Institut Pertanian Bogor. Arif adalah satu-satunya rektor aktif yang menjadi panelis debat kali ini. Sebelumnya ia pernah menjadi panelis KPU pada debat Pilpres 2019.
Ia menjadi dosen Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB sejak 2010. Arif pernah menjadi penasihat Menteri Perikanan dan Kelautan pada 2012. Ia terlibat dalam penyusunan kebijakan kelautan dan perikanan, termasuk UU Perikanan 31/2004, Revisi UU Pengelolaan Perikanan, serta beberapa Peraturan Pemerintah dan Menteri terkait.
4. Profil Panelis Debat Dewi Kartika
Dewi Kartika merupakan sekretaris jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA). Dewi sudah bergabung dengan KPA ini sejak 2007. Namanya juga tercatat sebagai anggota Dewan Global International Land Coalition (ILC) dari Asia.
Aktivis ini memperoleh beasiswa studi transisi agraria di Institute of Social Study (ISS), Den Haag, Belanda pada 2011.
5. Profil Panelis Debat Fabby Tumiwa
Fabby merupakan Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform. Fabby dikenal sebagai pakar transisi energi sekaligus salah seorang pendiri Indonesia Solar Energy Association (ISEA). Lelaki ini juga menjabat sebagai komite eksekutif Lembaga Efisiensi Energi dan Konservasi Energi Indonesia untuk kerjasama kelembagaan.
Namanya sudah malang melintang sebagai penasihat bidang energi. Mulai dari Dewan Penasihat Berkelanjutan GoJek Indonesia serta dewan penasehat Kemitraan Transisi Energi Indonesia (ETP).
Tahun lalu, ia diangkat di Grup Konsultatif Tingkat Tinggi (HLCG) dari Percepatan Transisi Energi. Ini adalah prakarsa oleh Departemen Luar Negeri AS, Yayasan Rockefeller, dan Dana Bumi Bezos.
6. Profil Panelis Debat Hariadi Kartodihardjo
Hariadi merupakan guru besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor. Selain sebagai akademisi, Hariadi pernah menjadi Tenaga Ahli Kajian Perum Perhutani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2019.
Ia juga menjadi penasihat senior Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam bidang Kebijakan Tata Kelola (governance) Pengelolaan Sumberdaya Alam. Ia sarjana teknologi hasil hutan IPB lulus pada 1981.
Pada 1988, ia mendapat gelar magister Ilmu Pengetahuan Kehutanan dari almamater yang sama. Kemudian, gelar doktor juga diraihnya dari IPB pada 1998.
7. Profil Panelis Debat Ridwan Yahya
Ridwan merupakan guru besar Teknologi Hasil Hutan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Dosen Universitas Bengkulu ini mendapat gelar sarjana kehutanan dari Universitas Hasanuddin pada 1991.
Pendidikannya dilanjutkan magister dari University of the Philippines Los Banos, Filipina sepuluh tahun kemudian. Barulah pada 2012, Ridwan mendapat gelar PhD dari Universitas Kyoto, Jepang.
8. Profil Panelis Debat Rukka Sombolinggi
Rukka merupakan sekretaris jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)
Ahli masyarakat adat ini adalah alumni jurusan fakultas pertanian Universitas Hasanudin. Gelar master ilmu politik diperoleh dari Universitas Chulalongkorn, Thailand.
Ia sempat bergabung dengan Program Masyarakat Adat Regional UNDP di UNDP Asia Pasific Regional Centre di Bangkok, Thailand pada 2007.
9. Profil Panelis Debat Sudharto Prawoto Hadi
Sudharti merupakan pakar manajemen lingkungan sekaligus Rektor Universitas Diponegoro 2010-2015. Ia mengajar di almamaternya, Universitas Diponegoro. Dulunya ia adalah mahasiswa FISIP Undip angkatan 1979.
Gelar master lingkungan ia peroleh dari York University pada 1989. Studi doktoral ia rmban di School of Community and Regional Planning University of British Columbia (UBC).
10. Profil Panelis Debat Sulistyowati Irianto
Sulistyowati merupakan guru besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Sulistiyowati sempat mengajar di Studi Hukum Masyarakat dan Pembangunan Fakultas Hukum HI sejak 1986.
Sebelumnya, ia memperoleh sarjana administrasi negara dari UGM pda 1985. Gelar magister antropologi hukum ia peroleh dari dua universitas: Universitas Leiden dan Universitas Indonesia pada 1990. Gelar doktor di bidang yang sama diperoleh dari UI pada 2000.
11. Profil Panelis Debat Tubagus Furqon Sofhani
Tubagus merupakan ahli perencanaan wilayah dan perdesaan Institute Teknologi Bandung. Tubagus Furqon mendapat gelar sarjana dari ITB pada 1991 dan melanjutkan gelar master di Belanda.
Ia menamatkan master pada 1996, di Institute of Social Studies. Gelar doktoral baru diperoleh 10 tahun kemudian dari University of Illinois, Amerika Serikat.