Debat keempat dalam rangkaian pemilihan presiden 2024 yang berlangsung Minggu (21/1) berjalan cukup panas. Pada sesi pertama masing-masing calon wakil presiden memaparkan visi dan misi yang akan dilakukan saat terpilih dalam pilpres 14 Februari 2024 mendatang. 

Pada paparan visi dan misinya, calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyodorkan janji untuk menyediakan 19 juta lapangan kerja. Penyediaan lapangan kerja itu menurut Gibran tak bisa dilepaskan dari program hilirisasi yang kini tengah digenjot pemerintah. 

Menurut Gibran program hilirisasi yang saat ini sudah dilakukan dalam sektor tambang dan sumber daya alam perlu diperluas cakupannya. Ia mengatakan hilirisasi tidak hanya dilakukan di sektor energi tetapi juga di bidang pertanian dan maritim. 

Gibran mengatakan persoalan lingkungan dan perubahan iklim seperti yang menjadi salah satu tema debat malam ini tidak bisa dilepaskan dari upaya untuk mendorong energi baru. Ia menyebut pemerintah di masa yang akan datang harus mengurangi ketergantungan kepada energi fosil. 

“Untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil kita harus dorong transisi energi hijau seperti bioavtur, biodiesel dan bioetanol. Yang sudah dilakukan meliputi B35, danB40,” ujar Gibran saat memaparkan visi dan misi. 

Putra Presiden Joko Widodo itu mengatakan Indonesia saat ini memiliki potensi energi baru terbarukan yang besar. Potensi itu menurut dia mencakup energi surya, angin, air, bio energi dan juga panas bumi. 

Apa Saja yang Termasuk Peluang Kerja Green Jobs 

Lebih jauh Gibran mengatakan agenda hilirisasi dalam pembangunan transisi energi akan berdampak signifikan kepada masyarakat. Pembangunan yang berwawasan lingkungan menurut dia akan mendorong ekonomi kreatif. 

Karena itu pemerintah ke depan menurut dia menjanjikan akan ada 19 juta lapangan pekerjaan baru yang bisa dimanfaatkan oleh generasi muda dan perempuan. Dari jumlah itu sebanyak 5 juta lapangan kerja menurut dia merupakan green jobs. 

“Green jons ini adalah peluang kerja di bidang pelestarian lingkungan. Green jobs ini adalah tren peluang kerja masa kini dan masa depan,” ujar Gibran. 

Menurut Gibran adanya hilirisasi di berbagai sektor akan bermanfaat jangka panjang karena akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Pemanfaatan energi hijau menurut dia bisa menyediakan jenis lapangan kerja baru.

Menurut International Labour Organization (ILO), akan ada 24 juta lapangan kerja baru di sektor hijau pada 2030, sebagai hasil dari transisi menuju energi baru dan terbarukan (EBT). Baru-baru ini International Renewable Energy Agency (IRENA) mengeluarkan laporan bertajuk “Renewable Energy and Jobs: Annual Review 2023”. 

Dalam laporan itu, IRENA mencatat bahwa jumlah tenaga kerja di sektor EBT konsisten meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2018 IRENA mencatat terdapat 11,1 juta pekerja yang bekerja di sektor EBT. Angka itu terus meningkat hingga mencapai 13,8 juta pekerja pada 2022. 

Adapun green jobs memiliki berbagai kriteria yang mencakup beberapa aspek, yaitu meningkatkan efisiensi energi dan bahan baku, membatasi efek Gas Rumah Kaca (GRK). Selain itu green jobs juga meminimalisir limbah dan polusi, mengurangi serta memulihkan ekosistem, dan mendukung adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.

Reporter: Rena Laila Wuri