Jokowi Bagikan Bansos Beras di Jateng, Janjikan Penyaluran hingga Juni

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho.
Presiden Joko Widodo (kanan kedua) didampingi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri kedua) dan Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto (kanan) memberi sambutan saat kegiatan penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah di Tingkir, Salatiga, Jawa Tengah, Senin (22/1/2024).
22/1/2024, 14.37 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Jokowi berkunjung ke Lapangan Sepak Bola Klumpit Tingkir, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah, pada Senin (22/1). Lawatan tersebut untuk memastikan penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) telah tersalurkan dengan baik.

“Hari ini adalah hari pertama bantuan pangan kita berikan, ibu-ibu sudah dapat semua yang 10 kilo?” tanya Jokowi kepada para penerima manfaat yang hadir, dikutip dari siaran pers.

Jokowi mengatakan bahwa bansos tersebut akan diberikan hingga bulan Maret 2024. Namun, bantuan serupa akan terus diupayakan pemerintah untuk dilanjutkan hingga bulan Juni mendatang sesuai dengan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

“Kita berdoa bersama semoga APBN kita kuat sehingga bisa terus dilakukan,” kata Jokowi.

Pemerintah kini tengah mematangkan rencana pengadaan 1,5 juta ton beras impor untuk menjalankan program pemberian bantuan beras 10 kilogram (kg) mulai Januari sampai dengan Juni 2024. Bantuan penyaluran beras ini menyasar kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Sasaran 22 juta KPM merupakan rujukan dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE). Penyaluran bantuan beras bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan yang rentan terhadap dampak kenaikan harga pangan.

Guna memperlancar arus pengiriman beras impor, pemerintah akan mengatur mekanisme insentif berupa potongan bea masuk kepada Perum Bulog selaku pihak importir senilai Rp 450 per kilogram (kg).

Adapun selisih kekurangan tersebut bakal dibayar oleh Kementerian Keuangan. pemberian stimulus itu bertujuan untuk menjaga harga beras tetap terjangkau di tengah kurs rupiah yang kian mendekati Rp 16 ribu per dolar Amerika Serikat (AS).

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu