Prabowo: Tak Setuju Makan Siang Gratis, Itu Tidak Cinta Tanah Air

Katadata/Hufaz Muhammad
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan orasinya di hadapan para pendukungnya di kampanye akbar yang berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, pada Sabtu (10/2).
10/2/2024, 16.41 WIB

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menanggapi suara-suara negatif terhadap program kampanye makan siang dan susu gratis yang diajukannya. Dia menyebut orang yang tidak sepaham dengan program itu merupakan pihak yang tidak cinta Tanah Air.

"Yang tidak setuju anak Indonesia dikasih makan siang gratis, kebangetan. Menurut saya, itu orang yang tidak waras dan tidak cinta Tanah Air," kata Prabowo saat memberikan orasi di Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta,  pada Sabtu (10/2).

Dia juga mewanti-wanti kepada seluruh politikus yang ingin menjadi bagian dari kabinet Prabowo-Gibran jika memenangiPemilihan Presiden 2024 atau Pilpres 2024 untuk sepaham dengan program makan siang dan susu gratis.

"Siapa yang mau masuk kabinet, kalau mau jadi menteri saya harus setuju dengan makan siang dan susu gratis," ujar Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu meyakini seluruh pendukungnya yang hadir dalam acara kampanye akbar hari ini telah sama-sama setuju untuk mewujudkan program makan siang dan susu gratis.

Saat Prabowo berorasi, tampak sejumlah pendukung saling berhimpitan hingga bercucur peluh karena terus berada bawah terik sinar matahari. Ada juga sejumlah simpatisan yang pingsan dan harus mendapat perawatan dari tim medis.

Kendati demikian, kondisi penuk sesak itu tak membuat para simpatisan beranjak pergi dari Stadion GBK.

"Saya paham saudara-saudara sudah setuju, sehati dengan saya. Panas sampai pingsan, saudara masih setia, saudara sudah satu hati," ujar Prabowo.

Prabowo, yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu juga meminta kepada para pendukung, relawan dan simpatisan agar berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 14 Februari 2024.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto beradu pendapat mengenai upaya mengatasi stunting atau kasus gagal tumbuh akibat kekurangan gizi. Adu pendapat terjadi saat Prabowo mengajukan pertanyaan pada Ganjar di sesi debat kelima rangkaian debat capres terakhir, Minggu (4/2). 

Mulanya Prabowo mengajukan pertanyaan pada Ganjar apakah ia setuju dengan program makan siang gratis yang direncanakan pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Menurut Prabowo, program pemberian makanan dan asupan gizi untuk anak sekolah merupakan respons atas kasusnya stunting

Mendapat pertanyaan itu Ganjar langsung menjawab tidak setuju. Menurut Ganjar, program yang disiapkan oleh Prabowo tidak menyelesaikan masalah lantaran sudah terlambat. 

Stunting itu sejak dalam kandungan, ibunya yang dikasih gizi. Kalau cek rutin ini pertumbuhannya dilihat. Kalau Bapak kasih gizi ke ibu hamil, saya setuju itu. Kalau sudah lahir dan tumbuh, itu bukan stunting tapi gizi buruk,” ujar Ganjar. 

Di sisi lain ia mengatakan pemberian makan kepada anak sekolah berpotensi untuk mendatangkan obesitas. Oleh karena itu, ia menyebut cara yang tepat untuk mengatasi stunting adalah sejak ibu hamil.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu