Hasil hitung cepat atau quick count beberapa lembaga survei menunjukkan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka unggul dengan suara di atas 50%. Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono meminta Prabowo tidak terlalu cepat melakukan sujud syukur sebagaimana pada Pemilu 2014 dan 2019 silam.
Mardiono mengatakan tidak masalah jika pasangan capres dan cawapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD meraup suara paling sedikit dalam hasil hitung cepat (quick count). Ia justru menyindir Prabowo yang sujud syukur pada Pemilu 2014 dan 2019 silam.
“Kita juga punya pengalaman dari mulai Pemilu 2014 dan 2019 di mana ada pasangan calon yang melakukan sujud syukur dan syukuran menyatakan kemenangannya, kemudian ternyata pada akhirnya kalah,” ujar Mardiono kepada wartawan di Posko TPN 03 Jalan Teuku Umar, Jakarta Selatan, Rabu (14/2).
Menurut Mardiono, quick count seharusnya tidak membuat rakyat merasa cemas dalam merayakan pesta demokrasi. Ia menyebut pesta demokrasi seharusnya dinikmati secara alami oleh rakyat yang menggunakan suaranya untuk memilih presiden.
“Biarlah rakyat yang berdaulat untuk menjalankan demokrasi ini kita semua adalah mengantarkan rakyat karena rakyat lah yang pegang hak kedaulatan,” tambah Mardiono.
Kemudian, Mardiono menyarankan agar pesta demokrasi dijalankan oleh rakyat secara natural dan memastikan bahwa pemilihan umum berlangsung dengan mekanisme yang benar-benar transparan. Hal tersebut demi mencegah terjadinya kecurangan dan memastikan setiap mekanisme yang telah didesain untuk menghancurkan integritas pemilu dilaporkan.
Sebelumnya, Dewan Pengarah TPN Ganjar - Mahfud, Oesman Sapta Odang, mengatakan ada banyak pelanggaran dalam Pemilu 2024. Pernyataan Oesman merujuk pada temuan tim hukum mereka. Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat menunggu hasil Pemilu 2024 yang akan resmi diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) ketimbang mempercayai quick count.
“Kalau ini dipermainkan melalui quick count, jangan sampai kita (Indonesia) dipermalukan di dunia internasional,” kata Oesman kepada wartawan di Kediaman TPN 03, Jakarta Selatan, Rabu (14/2).
Pria yang akrab disapa Oso itu meminta pendukung Ganjar Pranowo – Mahfud MD untuk bersabar dan jujur, serta menjadikan keadilan sebagai landasan utama dalam Pemilu 2024. TPN Ganjar - Mahfud sudah menyebar 1,6 juta saksi di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Indonesia untuk mengawasi proses quick count Pemilu 2024. Ia menegaskan bahwa proses perhitungan suara masih berjalan dan tidak boleh ada pihak yang merasa seolah-olah sudah menang.